PTM di Dynata School Terverifikasi Satgas Covid-19, Siswa dari Luar Negeri Mulai Mendaftar

Suasana Pembelajaran Tatap Muka terbatas dilakukan Dynata School
Bagikan

DENPASAR-DiariBali

Dynata School telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak 6 Oktober 2021 lalu. Menariknya, pada situasi pandemi saat ini, Dynata School tetap menorehkan prestasi dan berhasil mendatangkan medali. Sejumlah calon peserta didik dari Amerika Serikat, Philipina dan Maldivs (Maladewa) juga telah siap mendaftar di jenjang SD. Demikian dikatakan Pembina Yayasan Dynata, Drs. I Nyoman Winata, M.Hum., di Denpasar, Rabu (13/10).

Bagi para orangtua, khususnya di Kota Denpasar, Dynata School layak dijadikan referensi menyekolahkan anak. Sekolah swasta yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto No 61 Denpasar memiliki program Preschool (PG & TK usia 2-6 tahun) dan Primary untuk Sekolah Dasar (SD). Juga dilengkapi fasilitas penitipan anak. Namun sejak pandemi, layanan ini ditutup sementara.

Dynata merupakan salah satu sekolah swasta favorit mengacu mengacu pada Kurikulum Nasional (2013) dikombinasikan dengan sari-sari Kurikulum Pendidikan di Singapura. Sehingga Sekolah Dynata menjamin kompetensi peserta didiknya. “Pada dasarnya kami adalah sekolah (PG, TK, SD) nasional, sama seperti sekolah pada umumnya, hanya saja kami berikan ‘plus’ sains, matematika, bahasa Inggris dan Mandarin. Ada juga tammbahan renang, tari Bali dan musik,” kata Winata.

Winata yang telah puluhan tahun mengabdi sebagai guru hingga ke Australia ini menjelaskan, Dynata School lahir dari idenya dan beberapa kolega sesama pendidik dari luar negeri. “Awalnya teman guru saya dari Singapura khawatir melihat beberapa perilaku pelajar setingkat SMA yang kurang disiplin di Bali. Terus dia bilang, ada yang kurang beres di pendidikan dasarnya, makanya harus diperbaiki,” kenangnya.

Setelah percakapan itu, kata Winata, mulai terbesit keinginannya membentuk TK, PAUD dan SD yang benar-benar berkualitas. Ia mulai meminta masukan pakar pendidikan dari negara maju, serta mengadopsi materi-materi positif pada kurikulum negara maju, untuk menambah kurikulum nasional 2013 yang menurutnya juga tidak kalah bagus.

Kemudian, tahun 2016 terbentuklah Dynata School yang saat ini telah mendidik 180 anak. Untuk jenjang SD, Dynata School belum pernah menamatkan, sebab level tertinggi baru kelas V. Winata menambahkan, pengembangan karakter anak menjadi prioritas pendidikan di Dynata School. Karakter yang baik, menurutnya, adalah modal paling berharga membentuk generasi cerdas, berintelektual dan bersaing di dunia internasional.

Proses pendidikan juga melibatkan guru-guru profesional yang mengajar dengan hati. Ia sengaja membatasi kapasitas rombongan belajar per kelas maksimal 20 orang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan memantau setiap peserta didik, sehingga kualitasnya benar-benar terjamin. “Setiap anak memiliki keunikan, gaya dan kecepatan masing-masing. Guru kami terus memantau perkembangan setiap anak dengan maksimal,” jelasnya.

Meski baru seumur jagung, peserta didik Dynata School sudah beberapa kali menjuarai kompetisi di kancah nasional bahkan internasional. Kemampuan berbahasa Inggris anak-anak di sekolah ini tergolong sangat bagus di banding sekolah lain pada umumnya.
Khusus tentang PTM, sarana dan prasarana pun telah dipersiapkan. Mulai dari tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, penyemprotan disinfektan pada area sekolah dan ruangan, serta para tamu yang datang nantinya dihimbau harus sudah melaksanakan vaksinasi tuntas, wajib menggunakan Protokol Kesehatan (prokes) secara ketat serta menjaga jarak.

Terlaksananya PTM terbatas ini sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 maupun pihak terkait dan telah diverifikasi untuk bisa melaksanakan PTM terbatas. “Kami melakasanakan PTM ini sudah diverifikasi oleh Satgas Covid-19 dan diijinkan selama masa uji coba ini hanya 1 jam dan itupun hanya 50% dari jumlah keseluruhan peserta didik yang hadir dan setengahnya mengikuti pembelajaran dari rumah secara daring,” kata Winata. TUM