Akademisi Unwar Dorong Pengembangan Usaha Agribisnis Petani Jeruk Siam di Desa Pelaga

Pengabdian kepada masyarakat Unversitas Warmadewa di Desa Pelaga
Bagikan

DENPASAR, diaribali.com – Desa Pelaga, yang terletak di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, terkenal dengan hasil pertanian jeruk siam. Namun, selama ini petani setempat menghadapi tantangan dalam hal pengolahan pasca panen dan pemanfaatan strategi pemasaran digital yang terbatas, sehingga pendapatan yang diperoleh belum optimal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Unversitas Warmadewa (Unwar) berkolaborasi dengan Chiang Mai University Thailand dan University Nueva Caceres Philippines dengan pendanaan hibah internal Universitas Warmadewa, melaksanakan program pengabdian masyarakat berjudul “Percepatan Usaha Agribisnis Jeruk Siam melalui Teknologi Pengolahan Pangan dan Pemasaran Digital”.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam mengolah jeruk menjadi produk bernilai tambah dan memperluas jangkauan pasar mereka melalui teknologi digital.

Permasalahan yang dihadapi

Petani jeruk siam di Pelaga mengandalkan penjualan langsung ke masyarakat sekitar dan pengepul. Keterbatasan dalam teknologi pengolahan pasca panen membuat banyak jeruk yang cepat busuk, terutama jeruk grade C dan D, yang kurang diminati di pasar. Selain itu, minimnya pengetahuan mengenai pemasaran digital menghambat para petani untuk memanfaatkan potensi pasar yang lebih luas melalui e-commerce.

Solusi yang Diterapkan

Untuk mengatasi tantangan tersebut, program ini memberikan pelatihan dan pendampingan dalam dua aspek utama: teknologi pengolahan pasca panen dan pemasaran digital. Pelatihan pengolahan pasca panen difokuskan pada cara mengubah jeruk segar menjadi produk yang memiliki umur simpan lebih lama dan nilai jual lebih tinggi, seperti jus jeruk kemasan dan serbuk jeruk instan.

Di sisi lain, pelatihan pemasaran digital dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada petani mengenai cara memasarkan produk mereka melalui platform e-commerce.

Hasil yang dicapai

Melalui program ini, para petani berhasil meningkatkan pendapatan mereka dengan memanfaatkan jeruk grade C dan D yang sebelumnya sulit terjual, menjadi produk bernilai tambah seperti jus jeruk dan serbuk jeruk. Produk ini memiliki daya tahan lebih lama, sehingga meminimalkan kerugian akibat pembusukan. Dengan bantuan teknologi pengolahan yang tepat, produk-produk ini kini dapat dipasarkan lebih luas, baik secara lokal maupun online.

Di sisi pemasaran, pelatihan digital yang diberikan membantu para petani untuk memasarkan produk mereka secara online. Hal ini memberikan akses kepada pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan.

Ke depannya, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan berkembang dengan melibatkan lebih banyak petani dan komunitas, serta memperkenalkan inovasi baru untuk diversifikasi produk.rl