Tiga Sifat Tuhan Tercermin di Perdiknas; Melahirkan, Memelihara hingga Membinasakan
DENPASAR, diaribali.com – Sebagai badan hukum penyelenggara pendidikan di SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional, dan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), sang Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Dr. AA.Ngr Eddy Supriyadinata Gorda mencoba mengimplementasikan tiga sifat Tuhan dalam Hindu.
Ketiga sifat itu; yakni melahirkan (utpeti), memelihara (stiti) dan membinasakan (pralina).
Sifat “stiti” diwujudkan dengan menyerahkan tali asih kepada pegawai yang memasuki purna tugas dan memberikan “reward” kepada dosen dan pegawai yang berprestasi.
“Hal itu sebagai wujud menerapkan tiga sifat Tuhan dalam pengembangkan unit-unit yang dipimpinnya yakni, SMP Nasional (Spenas), SMK Teknologi Nasional (Teknas) dan Undiknas,” jelas pemilik sapaan akrab Gung Eddy, Jumat (17/3/2023) di Ruang Rapat Perdiknas.
Tiga hal tersebut, lanjut akademisi berkacamata ini, harus dilakukan dengan empati, toleransi dan etika. Sebab, dalam mengelola sebuah organisasi, pemahaman tersebut sangat dibutuhkan.
“Itulah yang akan menjadi turunan apapun aktifitas saya, misalnya merekrut dosen guru dan karyawan. Sisi-sisi itulah yang perlu dipahami,” jelasnya.
Pemberian tali asih dan tunjangan kesehatan purna tugas ini, lanjutnya, sebagai bentuk ucapan terimakasih dan juga sebagai salah satu wujud penerapan sifat Tuhan juga.
“Kalau kita merasakan atau memahami tiga sifat Tuhan, tidak ada yang akan membuat kita sakit hati, harus dipelihara atau harus diprilina, karena kalau kita memaksakan untuk memelihara berarti kita meniadakan sifat yang lain untuk melahirkan orang baru dan memelihara dengan peningktan dengan karir, ” ujarnya.
Gung Eddy berharap, apa yang dilakukannya bisa dirasakan oleh karyawan, guru, dosen, dengan catatan ke depan akan tetap dilakukan evaluasi dengan cara yang lebih bijak.
Pada kesempatan tersebut, SMP Nasional dan SMK Nasional melakukan penandatangan MoU dengan psikiater guna mewujudkan sekolah ramah keluarga, dengan begitu, diharapan tidak terjadi pelecehan seksual atau bullying antara siswa dengan guru atau guru dengan guru.
“Saya pun sedang mencari dokter untuk membenahi mental dan fisik sehingga itu menjadi wujud sederhana dari ramah kekuarga. Semoga dengan ini SMP dan SMK bisa berkembang lebih baik lagi dibandingkan SMP dan SMK yang lain,” pungkas Gung Eddy. Zor