Pemerintah Provinsi Bali Genjot Vaksinasi Rabies

Vaksinasi Rabies
Petugas vaksinasi saat memberikan vaksin anjing peliharaan salah satu warga

DENPASAR, diaribali.com – Pemerintah Provinsi Bali terus menggenjot vaksinasi rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, hingga akhir September 2023 capaian vaksinasi rabies sebesar 72,66 persen dari total populasi anjing sebanyak 607.085 ekor.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali  Nurul Hadiristriyanti ,S.Pt.,M.P., mengatakan ada dua wilayah di Bali dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah yakni Kabupaten Gianyar dan Kabupaten  Karangasem masih diangka 50an persen.

“Vaksinasi rabies ini kita sudah serahkan ke masing-masing wilayah Kabupaten/Kota. Kami juga sudah anjurkan agar lebih memprioritaskan desa-desa yang zona merah dan ada kasus berulang agar di fokuskan di sana agar 100 persen di desa yang memang tertular,” jelasnya, Selasa (3/10).

Nurul lebih lanjut mengatakan upaya menekan penyebaran kasus rabies di Bali, pihaknya menggencarkan upaya edukasi kepada masyarakat. Bahkan saat ini edukasi turut menyasar siswa sekolah dasar. “Kami sasar siswa SD karena selama ini gigitan itu ada di anak-anak dan mereka takut melapor atau bilang kepada orang tua bahwa telah digigit anjing,” ujarnya.

Dengan adanya edukasi yang massif kepada masyarakat khususnya anak anak diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bahaya rabies sejak dini.

Secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widya menjelaskan, pemerintah melalui dinas kesehatan maupun dinas pertanian terus berupaya melakukan penanganan terhadap rabies dengan melakukan sosialisasi dan vaksinasi.

BACA JUGA:  Walikota Jaya Negara Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat Hut ke-237 Kota Denpasar

“Kami terus sosialisasi bagaimana melakukan penanganan pertama jika terkena gigitan, seperti mencuci gigitan dengan sabun serta segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan,” jelasnya.

Penyelesaian kasus rabies setiap tahun menurut Wayan Widya harus secara menyeluruh mulai dari hulu ke hilir. Angka anjing liar yang sangat tinggi harus bisa dikendalikan, kemudian pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama ketika digigit anjing harus ditingkatkan.

“Kami terus mengimbau masyarakat untuk terus tingkatkan kewaspadaan terhadap ancaman rabies dengan selalu menjaga jarak dengan hewan liar (anjing) yang berpotensi terkena rabies dan tidak melepasliarkan hewan peliharaan,” tegasnya.rl

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *