Makanan Jatuh Belum Lima Menit, Amankah Dimakan?

096199300_1489579919-makanan_1
Ilustrasi makanan jatuh (Foto:IST)

DENPASAR, diaribali.com – “Belum lima menit”. Istilah itu tentu sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Lima menit terlanjur dijadikan ukuran waktu maksimal bahwa makanan yang terjatuh di lantai atau tanah aman untuk dikonsumsi.

“Belum lima menit” mulai populer di tanah air setelah munculnya iklan salah satu pembersih lantai yang tayang di televisi tahun 1992-1994.
Dalam iklan itu, model perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga menjatuhkan makanan di lantai rumah yang telah ia bersihkan sebelumnya.
Kemudian makannya terjatuh. Ia pun memungut kembali dan melahap makanan itu setelah sebelumnya mengatakan “belum lima menit”.

Secara ilmiah, apakah benar bakteri di permukaan lantai memerlukan waktu lima menit untuk mengontaminasi makanan?

Dikutip dari berbagai sumber, ilmuwan menemukan bahwa jumlah bakteri yang berpindah ke makanan (yang diletakkan di lantai), tidak berdasarkan berapa lama makanan tersebut melakukan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi—entah beberapa detik atau semenit.
Ilmuan juga menemukan bahwa jenis permukaan juga memengaruhi, misalnya karpet, akan lebih aman jika makanan jatuh ke karpet dibandingkan jatuh di kayu atau marmer.

Jadi sobat Diari, sebaiknya tidak memakan makanan yang telah terjatuh di lantai atau permukaan lain. Jika merasa yakin akan kebersihan permukaan itu, boleh-boleh saja. Yang jelas kita sudah mengetahui bahwa istilah “belum lima menit” tidak memiliki kajian ilmiah. Zor/intisari internet