Pasek Suardika Cari Desak Darmawati ke Kampusnya

DENPASAR, DiariBali

Cuplikan video dugaan penistaan agama Hindu yang dilakukan oknum dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta, Desak Made Darmawati berbuntut panjang. Laporan ke pihak berwajib pun mengalir dari pihak yang merasa dirugikan. Belum lagi hukuman moral berupa hujatan dari warganet kepada oknum dosen tersebut.

Tokoh masyarakat Bali, Gede Pasek Suardika (GPS) tidak berpangku tangan. Setelah beberapa hari lalu membalas pernyataan Desak Made Darmawati melalui fitur siaran langsung di akun Facebook pribadinya @Gede Pasek Suardika, Sekjen Partai Hanura ini datang langsung ke kampus Uhamka, Jakarta, Sabtu (17/4/2021) sore ditemani sejumlah rekannya.

Namun sayang, upaya GPS bertemu dengan oknum dosen yang menyakiti hati umat Hindu Bali itu gagal. Dia tidak berada di kampus. “Semoga kebaikan datang dari segala penjuru,” kata GPS mengawali pertemuan yang juga disiarkan lagsung dari akun Facebook pribadinya.

GPS mengaku jengkel dengan Desak Made Darmawati. Tetapi kedatangannya bukan bermaksud memperkeruh suasana, melainkan mengedepankan pola dialog. Syukurlah, kehadirannya disambut hangat oleh Wakil Rektor IV Uhamka Dr. Bunyamin.

Dari hasil diskusi yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, diketahui bahwa yang bersangkutan memang benar dosen aktif di Uhamka. Video tersebut terjadi dua tahun lalu di luar kampus. Yang menayangkan juga bukan media atau tv milik Uhamka.

Bunyamin menjelaskan, Bu Made, sapaan akrab Desak Made Darmawati di kampus, sudah dipanggil oleh pimpinan Uhamka terkait viralnya potongan video tausiahnya. “Kami pun sangat kaget. Kami sudah menegur Bu Made. Dan beliau meminta maaf sebesar-besarnya serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya,” katanya.

Uhamka, kata Bunyamin, telah membentuk tim khusus untuk mendalami peristiwa ini agar suasana kerukunan antar-umat beragama di Indonesia tidak terganggu. Sebagai bukti keseriusan pimpinan Uhamka menindaklanjuti persoalan ini, pihaknya akan memerintahkan Desak Made Darmawati menemui GPS, besok, Minggu (18/4/2021).

Berdasarkan hasil diskusinya dengan Desak Made Darmawati, Bunyamin membeberkan, apa yang diucapkan oknum dosennya mengalir begitu saja tanpa ada unsur kesengajaan menistakan ajaran agama tertentu. Namun, lanjut dia, Desak Made Darmawati akan siap menghadapi risiko dari ucapannya itu.

Lebih lanjut, Bunyamin menyampaikan, aktivitas Desak Made Darmawati dalam video tersebut bukan pada kapasitasnya sebagai dosen Uhamka, sehingga masyarakat diharapkan tidak mengaitkan kejadian ini dengan institusi tempatnya mengajar. “Semoga Pak Pasek bersedia menerima Bu Made dan semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, khususnya kami,” pintanya.

Menanggapi pertanyaan wakil rektor, GPS mengapresiasi dan siap bertemu langsung dengan Desak Made Darmawati dimanapun dan kapanpun, meski hari libur. “Sekali lagi saya sebagai orang jalanan, rakyat biasa, tetap mengutamakan pola diskusi,” katanya.

Pendiri Astika Dharma Ashram ini berjanji akan memberikan pemahaman tentang teologi Hindu Bali jika memang yang bersangkutan belum paham. Ia lantas meminta “Semeton” Bali tetap tenang sembari menunggu hasil pertemuannya dengan Desak Made Darmawati. Red