Pascasarjana Ngurah Rai Lepas 99 Orang Lulusan, Berasal dari Berbagai Daerah dan Luar Negeri

Direktur Pascasarjana Universitas Ngurah Rai melepas lulusan pada upacara yudisium yang berlangsung pada Sabtu (14/9/2024)
Bagikan

DENPASAR, diaribali.com – Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (PPs UNR) menggelar Yudisium ke-16 pada Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) dan yang ke-9 pada Program Studi Magister Hukum (MH), Sabtu (14/9/2024) di Auditorium Kampus UNR.

Luluusan yang dilepas pada yudisium ini sebanyak 99 orang yang terdiri dari 53 MAP dan 46 orang dari Magister Hukum. Hingga kini total jumlah lulusan PPs UNR berjumlah 1.420 orang.

Menariknya, lulusan kali ini tidak hanya hahasiswa dari Pulai Bali tetapi juga dari luar daerah dan luar negeri yang berasal dari Bengkulu, Jawa Timur, Lombok, Sumba, hingga dari Timor Leste.

Direkur PPs UNR, Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par.,MAP., menyampaikan, yudisium kali ini mengusung tema “Nusantara Baru Indonesia Maju” (Dengan Semangat Baru Persatuan dan Kesetaraan untuk Mencapai Segala Tujuan), yang juga sejalan dengan semangat pembangunan Ibukota Nusantara yang baru. Melalui tema ini, Diah mengajak semua lulusan untuk merenungkan pentingnya persatuan dan kesetaraan dalam mencapai tujuan besar bangsa.

“Makna Tema dari “Nusantara Baru” adalah kita berada dalam era transisi, dimana perubahan besar diharapkan terjadi dengan pemindahan Ibukota ke Nusantara Baru. Ini bukan hanya sekedar masalah geografis, tetapi juga tentang perubahan pola pikir, inovasi, dan bagaimana kita mempersiapkan generasi penerus untuk menghadapi tantangan dunia baru,” jelasnya.

Sementara makna tema yang kedua adalah “Indonesia Maju”. Mengacu pada cita-cita bersama untuk membangun bangsa yang sejahtera, adil dan makmur. Indonesia Maju adalah gambaran tentang bagaimana semua elemen bangsa, dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat, bersinergi demi kemajuan bersama.

Lebih lanjut dijelaskan, makna tema yang terakhir adalah “Semangat Baru Persatuan dan Kesetaraan untuk mencapai segala tujuan”. Dalam mencapai tujuan bersama, perlunya semangat baru yang mengedepankan persatuan dan kesetaraan. “Dengan persatuan, kita dapat mengatasi perbedaan dan tantangan yang ada, sementara kesetaraan memberikan ruang bagi semua untuk berkontribusi, tanpa memandang latar belakang,” imbuhnya.

Lulusan terbaik dari program studi MAP dan MH

Dengan yudisium ini, Diah berharap agar mahasiswa yang di lepas dapat menjadi agen perubahan (agent of change) yang membawa semangat Nusantara Baru dan Indonesia Maju ke dalam masyarakat.

Selain itu terbangun sinergi antara alumni dan almamater, sehingga dapat terus berkolaborasi demi kemajuan bangsa. Dan mendorong semangat inovasi dan kreasi di kalangan mahasiswa, agar dapat ikut andil dalam pembangunan dan pengembangan daerah, khususnya dalam konteks pemindahan Ibukota.

Diah menambahkan, lulusan yang dilepas dari Prodi MAP dan MH 100 persen telah bekerja, menyebar di seluruh Pemerintah Daerah baik di Bali maupun luar Bali. Mereka bertugas di Pemerintah Provinsi dan Daerah, Kumham, Kejaksaan.

“Untuk Kejaksaan sendiri jumlah alumni dan mahasiswa aktif sudah lebih dari 100 orang, Pengadilan, Kepolisian, Imigrasi dan masih banyak,” ujar Diah.

Ia berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan mutu serta pelayanan agar dapat meningkatkan Predikat Akreditasi menjadi Unggul di tahun-tahun mendatang sesuai dengan Visi Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai yaitu “Menjadi Program Pascasarjana yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkomitmen pada pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di tingkat nasional dan Internasional berlandaskan Tri Hita Karana pada tahun 2040”.

Rektor UNR Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti,MM.,M.Hum., menyampaikan, pencapaian akademis yang dirayakan saat ini adalah buah dari ketekunan dan kerja keras. Namun ini bukanlah akhir dari perjalanan melainkan awal dari tugas dan tanggung jawab lebih besar.

“Bagi adik-adik dari Magister Administrasi Publik, peran adik-adik dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik sangatlah krusial. Indonesia membutuhkan inovasi di bidang administrasi publik,” ujar Rektor.

Inovasi tersebut, kata Rektor, tentunya didukung oleh prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan publik yang lebih baik. Sementara bagi lulsan pendidikan di Magister Hukum, tugas untuk menjaga dan menegakkan hukum menjadi semakin penting di tengah tantangan global saat ini.

“Supremasi hukum harus dijaga dengan integritas dan keadilan agar masyarakat merasakan bagaimana manfaat dari sistem hukum yang lebih berkeadilan,” pungkasnya. Zor