Nyaleg Tanpa Baliho, Jabatan Adalah Ladang Pengabdian

Kendrick Reinaldo Maxi
Kendrick Reinaldo Maxi (tengah) bersama krama Bali yang pernah menerima bantuan langsung

DENPASAR, diaribali.com – Nama Kendrick Reinaldo Maxi, tidaklah setenar politisi-politisi lain di Bali. Meski lahir di Bangka Belitung, Kendrick, sapaannya, sangat peduli dengan Bali, tempat tinggalnya saat ini.

Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Kendrick telah banyak membantu masyarakat. Terutama di bidang pendidikan.

Kini, pria dengan latar belakang wirausaha ini, memantapkan diri bertarung pada Pemilu sebagai calon legislatif (caleg) DPRD Kota Denpasar nomor urut 8 dari partai Perindo.

Sejumlah krama Bali telah yang mengalami kesulitan mulai dari biaya pendidikan, kesehatan, kasus hukum hingga pelecehan seksual, pernah merasakan langsung bantuan Kendrick.

Dengan bergabungnya sebagai caleg dapil Denpasar Utara akan memperluas jaringan dan kesempatan untuk bertemu dengan masyarakat sehingga bisa mengetahui keadaan mereka yang sesungguhnya.

“Dengan bergabungnya saya sebagai caleg, ini akan memberikan kesempatan yang lebih luas, saya ingin memfasilitasi warga memperluas relasi menuju kehidupan yang sejahtera,” katan Kendrick, Kamis (18/1/2024) malam di Denpasar.

Warga bernama Wayan Budiasa, lanjut Kendrick, pernah mengalami kesulitan biaya pendidikan tiga anaknya serta biaya untuk kesehatan istrinya yang mengalami sakit-sakitan.

“Dua anaknya putus sekolah lantaran tidak memiliki biaya dan istrinya pun mengalami sakit-sakitan,” kenangnya.

Karena memiliki rasa kepedulian yang sangat tinggi, Kendrick mengambil langkah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami keluarga Wayan Budiasa, dengan cara memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi keluarganya

BACA JUGA:  Prioritas, Koster-Giri Fokus Bangun Infrastruktur Atasi Kemacetan Bali setelah Dilantik

“Secara dapil saya tidak ada kepentingan karena dia ber KTP Karangasem dan tinggal di Batubulan, tetapi dalam kapasitas sebagai ketua pemuda Perindo Bali berati saya mencover seluruh provinsi, jadi saya mearasa beliau perlu mendapatkan perhatian di luar dapil saya,” ujarnya.

“Karena kalau saya membantu sendiri itu terbatas, maka Wayan Budiasa saya masukan di grup Kesbangpol Bali karena saya suka berjejaring, dari sana Pak Wayan akan mendapatkan bantuan uang 1 juta rupiah untuk membuka usaha,” imbuhnya.

Selain keluarga Wayan Budiasa, Kendrick juga memberikan bantuan biaya pendidikan terhadap peserta didik bernama Komang, yang diketahui putus sekolah lantaran tidak punya biaya.

Karena menurutnya pendidikan sangatlah penting sehingga perlu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, oleh sebab itu, Kendrick memutuskan untuk mensupport biaya pendidikan Komang hingga tamat SMA/SMK.

“Itulah beberapa yang saya lakukan, selain membantu biaya pendidikan dan kesehatan saya juga mensupport club sepak bola Lembor Dewata untuk jersey atau kebutuhan lainnya dan juga membantu korban pelecehan seksual,” pungkasnya.

Kendrick menambahkan, pada pemilu tahun 2019 lalu, perolehan suara dari partai Perindo di Provisi Bali tembus seribu lebih. Namun pada kontestasi pada tahun 2024 ini, Kendrick mengaku peluangnya masih fifty-fifty.

Akan tetapi, kata pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha ini, berdasarkan hasil survey internalnya, khusus dapil Denpasar Utara, diyakini akan berpotensi memperoleh suara yang cukup banyak.

BACA JUGA:  Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Diumumkan dalam Paripurna, Mahayadnya: Pelantikan Belum Ada Perubahan

Kendrick berharap, Caleg dari Partai Perindo bisa berhasil merebut setidaknya satu kursi anggota dewan baik di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.

“Mudah-mudahan kita lolos, kita juga ingin di Denpasar atau provinsi ada anggota dewan dari Perindo karena kita belum ada yang berhasil menduduki kursi dewan,terserah nanti dari dapil mana,” ujarnya.

Kendrick mengaku tidak ada strategi promosi khusus untuk membuat dirinya lebih dikenal masyarakat secara luas, seperti misalnya pemasangan baliho ataupun lainnya, hanya mengandalkan kartu nama yang dibagikannya saat ia berolahraga.

“Saya juga penasaran bakal dapat berapa suara nanti dengan tidak memasang baliho, saya hanya pasang di sosial media itu aja, saya gak tahu ya, ada yang kenal saya atau tidak karena saya tidak punya baliho,” kata dia memungkasi. Zor