
ISI Denpasar Tambah Doktor Baru

Foto bersama seusai ujian terbuka dosen I Ketut Garwa pada Selasa (16/11/2021) di kampus setempat.
DENPASAR-DiariBali
I Ketut Garwa akhirnya bisa tertawa lepas usai menyelesaikan ujian terbuka promosi Doktor, Senin (15/11/2021) bertempat di Studio Prodi TV dan Film, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Garwa resmi menambah deret gelarnya menjadi Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn.
Menariknya mantan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama ISI Denpasar ini sukses mencatatkan rekor sebagai Doktor penciptaan pertama pada program Doktor Pascasarjana ISI Denpasar. Ia juga mahasiswa angkatan pertama di program ini.
Perjuangan akademisi kelahiran 1968 ini tak semudah membalik piring. Disela kesibukannya sebagai pembantu rektor, ia dituntut menciptakan sebuah karya akhir sebagai syarat mutlak untuk disertasinya.
Akhirnya pada September 2020 ia berhasil menciptakan karya music kolosal “Ngider Bhuana transformasi ngerebeg kuningan di Kota Bangli” yang selanjutnya dijadikan judul disertasi.
Karya ini tergolong unik karena memadukan empat barung gamelan dari rumpun pertunjukan yakni Baleganjur kolaborasi dengan okokan dari Br. Kawan, Bebonangan don kutus dari Br. Pande, Insturmen bebarongan dan Bebatelan.
“Empat komponen tersebut mewakili arah mata angin dari catus pata kota Bangli, contohnya Baleganjur dan okokan diambil dari Br. Kawan atau symbol arah utara. Objek penelitian ini adalah Ngerebeg,” kata Garwa usai ujian.
Kendala terbesar yang dihadapi dalam penyelesaian studi S3 nya ini adalah sulitnya mengumpulkan penabuh karena penerapan kebijakan social distancing sejak pandemic covid-19 mewabah. Akibatnya proses akdemiknya terpaksa diundur.
Menurut Bapak dua anak ini karya yang dia tampilkan wajib mengumpulkan orang atau penabuh. Meski demikian ia bersyukur karena pandemic covid-19 juga melahirkan sebuah peluang baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya berupa karya penciptaan secara virtual.
Fenomena ini, masih menurut Garwa, justru mampu menjamah penonton lebih luas lagi misalnya lewat kanal Youtube. Lebih lanjut Garwa mengaku membuka kritik dan saran terhadap karya nya ini agar menjadi lebih sempurna.
Promotor Prof. Dr. I Wayan Dibia, MA mengapresiasi perjuangan promovendus yang mampu berkarya ditengah pandemic covid-19. Ia juga mengakui bahwa karya promovendus sangat unik karena menggabungkan empat jenis gamelan menjadi satu.
“Karya promovendus (Garwa, red) mampu menjawab bahwa Bangli juga memiliki potensi music yang kaya meski selama ini Bangli dikenal sebagai daerah yang kering aktivitas budaya. Profesinya sebagai Pemangku juga bergelar Doktor adalah suatu kemajuan bagi sumber daya manusia Bali,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, S.Sn.,M.Hum berharap prestasi promovendus Ketut Garwa mampu memotivasi jajaran dosen ISI Denpasar yang akan maupun yang sedang menempuh pendidikan S3.
Kun Adnyana membeberkan dengan berhasilnya Ketur Garwa meraih doktor menambah pundi-pundi doktor di Lingkungan ISI Denpasar yang secara prosentase sudah mencapai 20% lebih. “Selamat buat kolega kami Pak Ketut Garwa,” kata Rektor mengakhiri. TUM/ZOR