

Menuju Bali Bangkit, BPR Kanti Ajak Lembaga Keuangan Transformasi Digital

DENPASAR, DiariBali-
Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti, Made Arya Amitaba, SE., MM, merupakan inisiator digelarnya Seminar Internasional yang bertajuk transformasi lembaga keuangan menuju Bali bangkit dengan digitalisasi keuangan, Rabu (17/11) yang berlangsung di Agung Room Grand Inna Bali Beach.
Mengangkat tema “Penguatan Lembaga Keuangan Menuju Bali Bangkit Di Era Transformasi Digitalisasi Keuangan”, seminar ini diikuti peserta dari lembaga keuangan di Bali antara lain, BPR, Koperasi maupun lembaga keuangan lainnya dengan tetao menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba dalam sambutannya mengatakan sebelum menggelar seminar Internasional ini dirinya telah melakukan roadshow, terbersit dari sana kemudian muncul ide atas banyak masukan untuk melaksanakan seminar Internasional.

Amita menambahkan, menyambut era kebangkitan Bali melalui digitalisasi lembaga keuangan, BPR Kanti terlebih dahulu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dengan menggandeng lembaga keuangan dan lembaga sertifikasi untuk melakukan sertifikasi kompetensi terhadap karyawannya.
“Pelaksanaan sertifikasi sudah dilaksanakan, kami bekerja sama dengan BRI Research Institute maupun LSP Microfinance Indonesia untuk menyiapkan SDM lembaga keuangan,” jelasnya.
Selain itu, BPR Kanti juga mendapatkan kesempatan dan tawaran dari Pemerintah Korea yang akan membantu dalam menyambut Bali Bangkit, dengan memperkuat SDM maupun kerja sama. Pemerintah Korea bersedia menerima masukan-masukan dari lembaga keuangan di Bali, dimana Bali salah satu dijadikan pilot project.
BPR Kanti, lanjut Amitaba, benar- benar mempersiapkan sertifikasi dan kompetensi bagi karyawan BPR Kanti dalam hal ini baru dilaksanakan pada dua skema terdiri dari Ekonopiser Ilegal, SDK, Kepala Bagian Kredit dan Kepala Kantor Kas.
Mempersiapkan memuju era Bali Bangkit, ke depan telah mempersiapkan dan berproses, BPR Kanti untuk melaksanakan fungsi-fungsi Resfect Bank. Dengan demikian BPR kanti bisa mensupport lembaga keuanganseperti Koperasi, BPR atau LPD dan lembaga keuangan lainnya.
“Disamping itu kita juga mempersiapkan untuk melaksanakan resfect bank untuk memperkuat capicity building mitra BPR Kanti. Tentu ke depan kita dapat membantu SDM mitra BPR Kanti,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BPR Kanti telah menyelenggarakan acara Seminar International, diharapkan acara tersebut dapat menjadi momen refleksi dan komunikasi antara Lembaga Keuangan dengan stakeholders, dimana Lembaga Keuangan dapat menyampaikan tentang Penguatan Lembaga Keuangan menuju Bali Bangkit di era Transformasi Digitalisasi Keuangan.
Wagub Cok Ace berharap BPR Kanti sebagai salah satu lembaga keuangan yang terus berperan membangun sinergi bersama pemerintah daerah dalam menyongsong era baru Bali kemBALI, dimana ekonomi Bangkit telah tampak dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Wagub Cok Ace menerangkan bahwa Sektor mikro kecil yang didalamnya terdapat Lembaga Keuangan seperti BPR dan Koperasi yang juga berdampak di tengah pandemi Covid-19. Penguatan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Bali dalam hal Financial Assistance (Penyedia Modal Kerja), Liquidity Mismatch (Mengalami Kesulitan Likuiditas), Capacity Building (Peningkatan kompetensi SDM LKM) Teknologi Informasi dan lain sebagainya dalam rangka menyongsong era baru BALI kemBALI, Bali Bangkit sangatlah penting disiapkan sedini mungkin agar kita semua dan Bali kemBali.
“Dukungan penuh dari berbagai pihak kepada Bali sebagai bentuk wujud nyata dukungan untuk Bali kemBali. Penting bagi Lembaga Keuangan di Bali sebagai garda terdepan dalam mendukung pemulihan ekonomi Bali, Bali bangkit untuk menyusun langkah-langkah konkrit menyongsong ledakan Pertumbuhan Ekonomi Bali tersebut,” jelasnya.
“Sehingga apa yang dicapai Bali saat ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa mendatang. Untuk itu, mari kita tingkatkan lagi sinergi yang sudah terjalin baik, sehingga terwujud krama Bali yang sejahtera,” sambungnya menambahkan.
Merujuk dari perkembangan, lanjut Cok Acr, Transformasi Digitalisasi Keuangan saat ini, maka semua harus meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi informasi, disamping juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.
” Timbulnya permasalahan dan tantangan yang ada saat ini, harus mampu dikelola oleh Pimpinan, dan segenap Tim terkait untuk senantiasa melaksanakan peran dan fungsinya dalam melayani kebutuhan jasa keuangan dengan berbasis digital serta tak lupa untuk tetap memberikan dukungan kepada upaya pemberdayaan kekuatan ekonomi lokal dengan Lembaga Keuangan yang sehat serta siap dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Di sisi lain Deputi Direktur OJK Bali, Jimmy Hendri mengapresiasi digelarnya seminar Internasional ini yang diinisiasi BPR Kanti.
Menurutnya, dari 134 BPR yang ada di Bali, perkembangan BPR masih terdampak pandemi.seperti halnya kredit di BPR yang terdampak sebesar 6,5 ttiliun atau sekitar 56,5 persen dari total kredit. Sedangkan restrukturisasi, total 17,83 triliun atau meningkat 5,83 persen.
Dengan demikian OJK terus melakukan pelaksanaan penguatan kebijakan akibat pandemi ini untuk mencegah dampak pandemi agar tidak meluas, dengan membantu sektor informal seperti UMKM.
Ke depan sektor jasa keuangan memiliki tantangan berat, perlu dilakukan optimalisasi kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. “Transformasi perbankan, dapar mendorong akselerasi kebijakan, OJK melakukan terobosan berupa melakukan master plan sektor jasa keuangan.
Dalam seminar Nasional ini, BPR Kanti juga melaksanakan penandatangan nota kesepahaman dengan beberapa lembaga keuangan.
(Tim)