Cegah Pneumonia Masuk Bali, Mitigasi Terus Digencarkan

DENPASAR, diaribali.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meminta semua jajaran Dinas Kesehatan siaga menyusul laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa telah terjadi peningkatan kasus pneumonia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes mengaku terus berupaya melakukan mitigasi dan mengantisipasi masuknya kasus mycoplasma pneumoniae atau infeksi pernapasan pneumonia yang ditemukan di China melalui pintu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Untuk bandara kita utamakan (antisipasi) pneumonia, lalu monkeypox, dan COVID-19. Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), kita juga minta laporan mereka kalau ada kasus yang dicurigai agar langsung memberi informasi untuk dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya, Senin (11/12).
Hingga saat ini kasus yang sudah terdeteksi di Jakarta itu belum ada di Bali, namun melihat kunjungan wisatawan yang tinggi Dinkes Bali tetap mewaspadai, bahkan sudah menyiapkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit apabila ditemukan gejala serupa.
Lebih lanjut dr Anom juga sudah berkoordinasi dengan dokter anak apabila menemukan kasus mengarah pada mycoplasma pneumoniae agar segera melaporkan untuk pemeriksaan spesimen ke Surabaya, sebab alatnya belum ada di Bali.
Sementara itu, Pjs General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Iwan Novi Hantoro menyebutkan, dalam upaya antisipasi masuknya mycoplasma pneumoniae di masa libur akhir tahun ini pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai telah pemasangan lima pos pemindai suhu dan penempatan petugas KKP.
“Sebagai langkah mitigasi awal, sebanyak lima unit thermoscanner yang berfungsi untuk memindai suhu tubuh penumpang telah ditempatkan di area kedatangan dan keberangkatan internasional. Selanjutnya penempatan petugas oleh KKP Kelas I Denpasar di bandara yang bertugas melakukan pengawasan pemeriksaan suhu tubuh dan pengamatan gejala kepada pelaku perjalanan secara visual,” terangnya.
Iwan mengatakan apabila terdapat penumpang yang menunjukkan gejala, maka pelaku perjalanan tersebut akan dipisahkan dari penumpang lainnya dan akan ditangani oleh pihak KKP. “Mitigasi di bandara ini dilakukan secara menyeluruh dan dengan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga negara asing yang baru tiba setelah perjalanan jalur udara,” ucapnya.Zor