Talkshow Eco Tourism, Upaya BI Bali Dorong Pariwisata Berkualitas

Talkshow Eco Tourism
Talkshow pariwisata bertajuk “Eco Tourism: Melestarikan Alam Melalui Petualangan Berkelanjutan” Sabtu (16/9/2023)

DENPASAR, diaribali.com – Bali Jagadhita Culture Week IV mengusung tema “Amerta Bhuana Lestari Bagia”, yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, pada hari ke-2 diisi dengan talkshow pariwisata bertajuk “Eco Tourism: Melestarikan Alam Melalui Petualangan Berkelanjutan”.

Kegiatan yang berlangsung pada 16 September 2023 ini, menghadirkan tiga narasumber yakni; Ni Made Gandhi Sanjiwani, S,Par., M.Sc selaku Dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Bali Dwipa, I Ketut Sustrawan Ode Ama selaku Ketua Pokdarwis Pemuteran dan Pandhu Waskitha sebagai Influencer Perjalanan.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, IGA Diah Utari menyampaikan, guna mendorong promosi pariwisata berkulitas dan desa wisata, maka perlu dilakukan berbagai upaya salah satunya dengan mengadakan talkshow bersama para ahli pariwisata maupun lainnya.

“Dari hasil talkhow ini dengan kita mengundang influencer perjalanan, kita bisa tahu apa saja yang perlu dibenahi, dan ternyata mereka juga menyadari bahwa promosi desa wisata masih kurang padahal memiliki potensi yang besar sekali,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Diah, influencer perjalanan didominasi oleh anak-anak muda, mereka dapat memberikan masukan dalam mempromosikan desa wisata agar bisa menjangkau pasar lebih luas.

“Anak-anak muda ini yang akan membawa arah pariwisata kita bagaimana supaya bisa lebih engage dengan audience,” pungkasnya.

Diah berharap, pariwisata dapat memberikan dampat bagi masyarakat sekitar, dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

BACA JUGA:  Program Pertamina Ajak Pengecer Jadi Pangkalan Resmi

Ni Made Gandhi Sanjiwani dalam pemaparannya menyampaikan, sebanyak 85 persen wisatawan ingin mengunjungi destinasi wisata yang dapat memberikan mereka pengalaman budaya local, 75 persen mereka terinsfirasi dari film maupun konten social media dan 81 persen dari aspek kuliner juga masih menjadi pertimbangan dalam  mengunjungi destinasi wisata.

“Mereka juga akan memilih tempat wisata yang ada kuliner khas local yang bisa memberikan pengalaman, maka mereka akan lebih memilih lokasi tersebut, inilah yang harus di kreasikan untuk menciptakan produk-produk sesuai yang diinginkan,” imbuhnya.

Selain itu wisata Wellness Tourism menjadi trend di Bali, dimana wisatawan bisa mendapatkan kesehatan, tidak hanya kesehatan fisik tetapi juga kesehatan secara emosinal dan social. Zor