PKM Unwar Berdayakan Kelompok Seni Lukis Mandiri di Pasar Sukawati

PKM Unwar
PKM Unwar menyasar pemberdayaan kelompok seni lukis si Pasar Seni Sukawati.

DENPASAR, diaribali.com – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) menyasar pemberdayaan kelompok seni lukis mandiri di Pasar Seni Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

PKM yang dikemas dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) tersebut, berasal dari hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023.

Baca juga Akademisi Unwar Bantu Pengembangan Konservasi Mangrove Berbasis Ekowisata

Ketua Pengusul, Agus Darma Yoga Pratama, didampingi anggota Kuntayuni dan Ni Luh Putu Mita Miati, menjelaskan, kehadirannya bertujuan memberi sentuhan digitalisasi dan edukasi agar semua pelukis mandiri di Pasar Seni tertua di Bali itu adaptif terhadap perkembangan zaman.

Kata Agus Darma, kemampuan finansial para pelukis mandiri sangat beragam. Tidak semua mampu membuat pameran, galeri, sewa toko bahkan ada yang lukisannya tidak tertampung di toko milik orang lain, karena sudah sesak oleh titipan pelukis.

“Berdasarkan fenomena ini, kami hadir untuk memberikan sentuhan dan memecahkan permasalahan tersebut,” kata Agus Darma yang dibantu lima mahasiswa/mahasiwi program studi Sastra Inggris dan Akuntansi.

Baca juga TIM PKM Unwar Dampingi Pembuatan Proposal Pembangunan Bale Banjar Bualu

Langkah yang dilakukan Agus Darma dan tim, yakni melatih digital marketing, pembayaran digital, promosi di paltform digital hingga membuat konten edukasi, misalnya tips-tips cara memilih cat dan sebagainya. Sehingga, hal ini menjadi momentum membranding diri si pelukis.

BACA JUGA:  Luncurkan BINTANG Arak Jeruk & Madu, Hadirkan Tiga Ikon Legendaris Bali

“Tujuan utama kami, bagaimana lukisan mitra bisa terjual dengan cepat, menjangkau pembeli dari seluruh dunia, tanpa harus terbebani biaya sewa toko, buat pameran dan sebagainya,” urainya.

Sebagai barang seni pada umumnya, lanjut Agus Darma, harga sebuah lukisan sangat relatif. Tergantung selera pembeli. Namun yang ditegaskannya, diperlukan nomor registrasi, judul, nama pelukis dan deskripsi untuk memastikan originalitas sebuah lukisan.

Baca juga Prodi Arsitektur Unwar Temukan Fakta Baru tentang Bambu di Desa Belega

Deskripsi berbahasa asing diperlukan untuk menarik minat pembeli dari luar negeri, sehingga PKM ini melibatkan pengusul lintas-ilmu, dari bahasa asing dan ekonomi. “Itulah pentingnya nomor registrasi, judul dan deskripsi sehingga tidak bisa ditiru orang lain,” imbuh Agus Darma.

Lebih lanjut, masih kata Agus Darma, dalam pengamatannya, selama ini para pembeli adalah pengunjung yang datang atau melintas ke Pasar Seni Sukawati dengan metode pembayaran ‘cash’. Bahkan sejumlah pembeli awalnya tidak berencana, namun tertarik saat melihat sebuah lukisan.

Baca juga TIM PKM Unwar Dampingi Pembuatan Proposal Pembangunan Bale Banjar Bualu

Setelah PKM ini, diharapkan para pembeli adalah orang-orang yang sudah berencana dengan melihat hasil karya pelukis di berbagai platform digital. Bahkan, bisa memesan sesuai keinginan dengan rentang waktu tertentu. Platform digital juga tidak menuntut penjual dan pembeli bertatap muka langsung, karena pembayaran dan pengiriman bisa dilakukan dengan mudah saat ini.

BACA JUGA:  Rasa Baru, Bir BINTANG Arak, Jeruk dan Madu

Tim PKM Unwar memberikan bantuan berbagai peralatan lukis kepada mitra. Adapun materi pelatihan pembuatan konten audiovisual, diberikan oleh Ni Luh Made Uti Tiasmi, pelatihan pembuatan arus kas, Ni Luh Putu Mita Miati, pelatihan pembayaran digital, I Nyoman Sutapa, pelatihan Bahasa Iklan, Ida Ayu Putri Adityarini, pelatihan penerjemahan lukisan dan penyuntingan konten, I Wayan Ana. rl