

Menlu RI Soroti Kondisi Krisis Dunia Saat Ini

BADUNG, diaribali.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi menyoroti kondisi krisis dunia akibat perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, polusi kelautan, dan hilangnya beragam keanekaragaman hayati.
Hal itu terungkap saat pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri atau Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023 yang menegaskan tiga topik, sesuai dalam tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future”, Selasa (10/10) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Kondisi tersebut, katanya, sangat berbahaya, oleh karena itu mewakili Indonesia, ia mengajak semua yang hadir untuk semakin menggiatkan kerja sama dalam mengatasi segala masalah.
“Persaingan, konflik global, dan krisis kepercayaan mengambil alih fokus kita atas kerja sama global. Akibatnya, negara-negara berkembang, khususnya negara kepulauan kecil, menjadi yang pertama kali terdampak.Situasinya sudah sangat mendesak. Kita, sebagai negara pulau dan kepulauan, harus segera bekerja sama dan menaikkan solidaritas di antara kita,” kata Retno
Retno mengatakan bahwa AIS Forum harus bisa menjadi mercu suar yang membantu kita melihat arah jalan ke depan dalam membangun kerja sama yang berdampak dan inklusif, untuk melindungi generasi mendatang.
Retno mengutip dua poin penting pendukung tujuan AIS Forum.
Yang pertama, adalah memastikan solidaritas di antara negara-negara pulau dan kepulauan.
“Pandemi telah mengajarkan bahwa tidak ada seorang pun yang selamat, sampai semua saling membantu, saling menyelamatkan. Tantangan yang harus kita hadapi tidak bisa kita prediksi. Artinya, semua hanya bisa diatasi dengan solidaritas,” katanya.
Agar bisa menghadapi tantangan, menurut Retno, AIS Forum harus terus menggalakkan inovasi untuk menjamin keberlanjutan maritim dunia. Ia juga mengingatkan komitmen kerja nyata untuk empat pilar AIS Forum, yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, penanggulangan limbah plastik di laut, serta tata kelola maritim yang baik.
“Yang kedua, kita harus menjaga sinergi dengan sesama inisatif lain di tingkat dunia,” kata Retno.
Sebagai forum penunjang, AIS harus terus menjalin kolaborasi dengan forum lain, yang tersebar di seluruh penjuru bumi. AIS Forum harus bisa memperkuat tata kelolanya, agar manfaatnya semakin luas. Pertemuan tingkat menteri AIS Forum harus menjadi landasan menuju sinergi solusi untuk menghadapi tantangan dunia.
Sebagai forum yang melengkapi (berbagai kerja sama, red), AIS Forum harus terus menjalin kolaborasi dengan forum lain, yang tersebar di seluruh penjuru bumi. AIS Forum harus bisa memperkuat tata kelolanya, agar manfaatnya semakin luas.
Pertemuan tingkat menteri AIS Forum harus menjadi landasan menuju sinergi solusi untuk menghadapi tantangan dunia.
Yang terpenting, AIS Forum harus terus menghubungkan setiap upaya bersama yang berkesinambungan, dalam kerangka kerja inklusif. “Kita harus bekerja keras menjalankan inisiatif agar mewujud jadi realita,” tutup Retno. Zor