Kolaborasi Mahasiswa Luar Negeri, PNB Gelar Edu-Preuner

I Nyoman Abdi
Direktur Politekni Negeri bali I Nyoman Abdi

MANGUPURA, DiariBali
Demi menciptakan SDM dan Lulusan yang berdaya saing global, Politeknik Negeri Bali menggelar kegiatan
Edu-Preneur, Summer Course Program, secara daring yang dipusatkan di Conrad Hotel, Kamis (2/9).

Kolaborasi antar negara ini diselenggarakan selama tiga hari ini, dari tanggal 31 Agustus hingga 2 September ini melibatkan 381 peserta terdiri dari 305 peserta nasional dan 76 peserta internasional. Kegiatan ini dibuka secara resmi Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.

Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, SE., M.eCom, mengungkapkan melalui kegiatan Edu-Preuner ini mampu berkolaborasi antara mahasiswa PNB dengan mahasiwa dari luar negeri seperti Jerman, Vietnam, Malaysia, Filifina, Prancis, Cina, Taiwan dan Rusia serta diikuti mahasiswa Politeknik seluruh Indonesia bisa saling sharing pengalaman dan pengetahuan.

Reading Bussiness Plan (membaca rencana bisnii) ini penting melibatkan banyak mahasiswa. Makin banyak sharing mahasiswa dari luar makin banyak mendapat pemahaman dan dapat melihat cara mahasiswa luar meng create model bussiness plan. Dengan mengadopsi dari luar, mahasiswa PNB mampu melahirkan model-model bisnis yang baru.

“Saya tekankan dari 76 mahasiswa yang berasal dari 8 negara itu untuk sharing pemahaman dan pengetahuaan tingkat Internasional. Tujuannya adalah untuk menggugah mahasiswa-mahasiswa domestik kita sehingga meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa,” jelas Abdi disela kegiatan.

Ke depan, lanjut Abdi, hal serupa juga akan dilakukan secara offline jika pandemi sudah berakhir. Dengan dilaksanakan secara offline, mahasiswa akan dapat berinteraksi secara langsung dengan menggunakan bahasa Inggris dan adanya petukaran budaya atau kebiasaan dari luar.

Masih kata Abdi, selama ini sistem pendidikan di PNB masih berbasis jurusan. Memang dalam jurusan ada kuliah enterprenourship dan ada unit kegiatan yang mengelola bisnis incubator, namun belumlah cukup jika mengandalkan pembelajaran itu saja.

“Hal tersebut perlu dikuatkan oleh para narasumber berpengalaman dan pelaku startup yang baru. Sehingga pemahaman teori yang didapatkan di kelas perlu dikuatkan lagi,” pungkasnya.

Sementara Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan DUDI dengan Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbud Ristek Dirjen Pendidikan Vokasi Agus Susilo Hadi selaku koordinator dari Kementerian mengatakan ingin besinergi antara kementerian dengan pengelola pendididkan vokasi.

“Saya mengharapkan seluruh pendidkan tinggi mampu mengantarkan para lulusannya sampai ke pintu gerbang kesejahteraan,” ungkapnya.

Dilihat dari kualitas PNB, lanjut Susilo, PNB sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan PNB selama ini dengan dunia usaha dan dunia industri sangat padat dan berjalan dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kerjasama Pemberdayaan Aset dan Hubungan Internasional PNB, Prof. Dr. Ir. Lilik Sudiajen, M.Erg, mengatakan tujuan kegiatan ini yaitu dalam rangka penyetaraan dan penyelarasan antara dunia pendidikan vokasi dan mitra kerja industri.

Ini semua dilakukan untuk menciptakan sarana strategis dalam menelorkan program link and match. Selain itu, dari kegiatan ini juga mampu membangun kerja sama bertarap nasional dan internasional. Dan mampu melahirkan program yang melibatkan antara pemerintah, industri, akademisi dan tokoh masyarkat.

“Tentu ingin menguatkan kolaborasi dengan berbagai mitra perguruan tinggi baik nasional maupun internasional. Disamping itu semua politeknik juga dilibatkan dalam kegiatan ini,” pungkasnya Lilik. (Tim)