Belum Kenal Manajemen, ‘Sarathi’ di Badung Dibantu oleh PKM Unwar
MENGUPURA-DiariBali
Sejumlah permasalahna dialami dalam mengembangkan usaha oleh masyarakat di pedesaan sehingga usaha yang dijalankan perkembangannya lambat. Seperti yang dialami oleh tukang banten ( Sarathi) Dewa Ayu Astiti yang berlokasi di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung.
Dewa Ayu merupakan seseorang yang memiliki kewajiban serta tanggung jawab untuk mempersiapkan sarana persembahan terkait dengan upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu. Ia adalah salah satu penjual banten sekaligus sebagai Sarathi yang sudah ditekuni sejak tahun 2012.
Kepada DiariBali, Senin (15/6), Dewa Ayu mengaku mengalami permasalahan terkait dengan pengelolaan manajemen usaha, yaitu belum melakukan pencatatan keuangan, belum memiliki sistem promosi untuk memasarkan produknya, dan layout untuk menata banten belum teratur.
“Pola pemasaran hanya mengandalkan pesanan dari pelanggan yang berada di kabupaten Badung, Denpasar dan sekitarnya sehingga pemasarannya menjadi tidak optimal,” jelasnya.
Beranjak dari permasalahan yang dialami Sarathi tersebut, Universitas Warmadewa (Unwar) akan memberikan solusi dalam mengatasi permasalahn tersebut dan berupaya mengembangkan usaha yang dimiliki oleh mitra.
Unwar melalui program Pengabdian Kepada Masyatakat (PKM) oleh mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Sastra yang akan diberikan oleh Ni Putu Sri Mariyatni, Ni Made Rai Juniariani dan Agus Darma Yoga Pratama.
Sri Maryati mengatakan jenis kegiatan yang dilakukan untuk membantu Sarathi adalah memberikan pelatihan, pendampingan pencatatan keuangan sederhana, pendampingan dalam pemasaran produk serta membantu pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan.
Disamping itu, tempat produksi mitra terkesan kurang memadai dimana lay out tempat membuat banten maupun penempatan banten yang sudah siap dikirim ketempat upacara belum tertata dengan baik.
Selain itu, upaya lain membuatkan sistem pemasaran online seperti facebook dan instagram untuk membantu dalam pemasaran produk atau banten. Dan membuatkan katalog produk dan standar harga sesuai jenis produk/banten
“Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap usaha yang dikelola oleh ibu Dewa Ayu Astiti tersebut, demi keberlanjutan dan eksistensinya sangat layak untuk mendapatkan pembinaan dan bantuan sehingga dapat meningkatkan maupu mengembangkan usahanya,” jelasnya.
Lebih jauh Sri Maryati mengungkapkan tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman mitra terkait pencatatan keuangan usaha dan pemasaran, serta meningkatkan kapasitas produksi usahanya. Pihaknya berharap output dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan aset, omset usaha, jumlah produksi serta peningkatan jumlah tenaga kerja. (GET)