Yudisium XXXIX FISHUM UNR Bertabur Rekor
DENPASAR-DiariBali
Yudisium ke-XXXIX Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) Universitas Ngurah Rai (UNR) yang berlangsung secara hybrid, Selasa (5/10) dihiasi berbagai rekor baru. Di antaranya rekor masa studi tercepat 3,4 tahun atas nama Ni Kadek Sucaryani, Ni Luh Widiantini, Putu Elsa Herlina dan Ni Wayan Sunarti.
Dekan FISHUM UNR Dr. Gede Wirata, S.Sos., SH., MAP., mengukapkan, selama ia bergabung sebagai dosen, baru kali ini ada mahasiswa-mahasiswinya yang menuntaskan pendidikan sarjana kurang dari emat tahun. Rekor lain juga datang dari indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi 4.00 dengan rata-rata 3,60.
Berbekal IPK, pengetahuan dan keterampilan dari bangku kuliah, maka Wirata yakin lulusannya tidak akan menambah daftar pengangguran meski di tengah pandemi Covid-19. Hal ini bisa dilihat dari data bahwa 77 Sarjana Administrasi Publik yang dilepas tahun ini, 90 persen lebih telah bekerja.
“Jadi ada yang belum paham, setelah lulus sarjana administrasi publik saya kerja dimana? Mau jadi apa? Padahal peluang kerja sangat terbuka. Mulitidimensi. Mereka dibutuhkan di setiap instansi, baik pemerintahan mau pun swasta,” kata Wirata.
Kabar gembira juga berhasil ditorehkan civitas FISHUM selama pandemi. Di bidang akademik mahasiswa menyabet juara II dan harapan I tingkat nasional lomba karya tulis ilmiah. Sedangkan non akademik, seorang mahasiswanya berhasil meraih medali perunggu cabang olahraga judo di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang sedang berlangsung.
Yudisium 2021 juga dijadikan momentum mengampanyekan perang melawan sampah plastik sekali pakai dan mengajak civitasnya mengolah sampah berbasis sumber. “Kami, FISHUM UNR telah bekerja sama dengan pegiat/komunitas peduli sampah. Sehingga kami pionir dalam menjaga lingkungan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dekan Wirata meminta lulusannya yang akan diwisuda Sabtu 9 Oktober 2021 mendatang agar senantiasa kreatif, inovatif, adaptif terhadap perkembangan zaman hasil revolusi industri 4.0. Ia sadar hanya mampu mengantarkan mereka ke pintu gerbang persaingan. Selebihnya, mereka harus berjuang dengan kompetensi yang dimiliki.
Rektor UNR Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., menambahkan, FISHUM yang sebelumnya bernama FISIP merupakan fakultas tertua di “Kampus Perjuangan. Karena sudah tua, tentu paling kaya pengalaman khususnya di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Guna merespon kebutuhan stakeholder, selaku Rektor UNR, ia merubah nomenklatur dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) menjadi FISHUM berdasarkan SK bernomor 042/UNR/II/2021 1 Feb 2021 yang ia tandatangani sendiri.
Dalam waktu dekat, FISHUM akan mengelola Program Studi (Prodi) Psikologi. “Persiapan kami sudah matang menuju arah pengembangan. Misalnya kami telah bangun klinik psikologi. Tujuannya bukan semata-mata memenuhi syarat perijinan, tapi antisipasi untuk kita juga apalagi kita belum tahu kapan pandemi berakhir,” jelas Tirka.
Rektor perempuan pertama di perguruan tinggi swasta terbaik ketiga di Bali ini juga turut bangga atas segala prestasi Civitas FISHUM yang berhasil ditorehkan, khususnya mahasiswa yang tergabung dalam Kontingen Bali di PON XX Papua.
Yudisium juga dirangkai peluncuran Jingle FISHUM UNR karya seorang dosen mudanya. Tiga orang lulusan terbaik dan empat orang lulusan tercepat diberikan penghargaan. (BAQ)