STP Bogor Sosialisasikan Produk Turunan Sawit di Bali

DENPASAR, diaribali.com – Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Workshop mengusung tema “Sosialisasi Pemanfaatan Produk Oleofood Sawit (Cocoa Butter Substitute, Non-Dairy Creamer, Frying Fat, Shortening) pada Industri Perhotelan dan Bisnis Kuliner”.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Institut Pariwisata dan Bisnis (IPB) Internasional Bali pada Selasa (14/5) juga didukung oleh (IPB) Internasional Bali

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor, Seruni Dinitri, S.KM., M.Par., menyampaikan aspek makanan atau kuliner dalam industri pariwisata memegang peranan penting untuk menarik minat wisatawan berkunjung, karena wisatawan memiliki ketertarikan dengan nilai historis makanan pada setiap daerah yang dikunjungi.

Oleofood, kata Dimitri, sebagai salah satu produk hilirisasi CPO dapat mengambil peran untuk mendukung sektor pariwisata, khususnya dalam industri pariwisata dan bisnis kuliner.

“Produk-produk oleofood sawit diantaranya minyak goreng, margarin, shortening, non- dairy creamer (NDC), frying fat, cocoa butter substitute (CBS), salad oil, vegetable ghee, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Sementata produk CBS dapat dimanfaatkan pada pastry, bakery dan cake. Produk NDC dapat dimanfaatkan pada minuman kekinian dan minuman tradisional, makanan khas daerah. Produk frying fat dan shortening digunakan pada pengolahan steak dan frozen food.

“Pemanfaatan produk-produk oleofood dari sawit ini menjadi aneka produk olahan pangan dan minuman dapat meningkatkan pasar produk turunan sawit untuk pasar domestik dan ekspor,” pungkasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya workshop ini, peserta mendapatkan gambaran dan informasi produk oleofood berbasis minyak sawit yang potensial untuk dimanfaatkan di industri perhotelan dan UKMK.

Selain itu, peserta mendapatkan informasi teknologi dan teknik pengolahan produk pangan dan minuman olahan berbahan oleofood sawit bernilai tambah tinggi dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman peserta mengenai penggunaan produk oleofood sawit pada industri perhotelan dan UKMK.

Prof. Dr. Erliza Hambali selaku Kepala Divisi Teknologi Proses, Program Studi Teknik Industri Pertanian, IPB University sekaligus narasumber menyampaikan, mencermati peluang tersebut, maka perlu disosialisasikan pemanfaatan oleofood sawit di industri pariwisata, perhotelan, bisnis kuliner dan catering UMKM serta sekaligus membuka ruang diskusi antara pemangku kepentingan, untuk mendapatkan gambaran peluang dan tantangan pemanfaatan produk-produk oleofood sawit dalam mendukung industri pariwisata, UMKM yang sekaligus meningkatkan pemanfaatan produk turunan sawit untuk pasar domestik dan ekspor.

Terpilihnya Bali karena menurutnya, saat ini kampanye negatif soal sawit sangat luar biasa sehingga, Indonesia perlu lebih gencar lagi mensosialisasikan potensi sawit Indonesia.

Sementara Rektor IPB Internasional, Dr. I Made Sudjana, S.E., MM., CHT, CHA., menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan di kampusnya tersebut, hal itu mendukung Program Pengembangan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari Perpres No. 61 tahun 2015 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 18 Mei 2015 silam.

“STP Bogor sudah luar biasa dengan memanfaatkan sawit sebagai produk yang bisa dijadikan berbagai olahan makanan dan minuman yang nanti bisa dipasarkan di pasar internasional,” tandasnya.

Dengan pemanfaatan sawit seperti yang dilakukan STP Bogor, kata Rektor, para petani sawit tidak perlu merasa khawatir. “Jika kita tidak bisa mengekspor hasil sawit, ya kita bisa olah sendiri untuk dijadikan makanan dan minuman,” katanya memungkasi. Zor