
SMK Kesehatan PGRI Gelar PTM dengan Prokes Ketat

PRAKTIK-Peserta didik SMK Kesehatan PGRI Denpasar praktik meracik obat flu.
DENPASAR-DiariBali
Sejak ditetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global, proses belajar-mengajar di semua satuan pendidikan digelar berbasis jaringan tepatnya 16 Maret 2020 lalu. Namun pembelajaran online menjadi hambatan tersendiri khususnya bagi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang notabene berbasis praktik.
Kepala SMK Kesehatan PGRI Denpasar I Made Sudana mengaku memutar otak agar peserta didiknya tetap bisa belajar tatap muka mengingat kompetisi yang dikelolanya yakni keperawatan dan farmasi menuntut praktik langsung.
Sudana yang dikonfirmasi, Sabtu (16/10) di SMK Kesehatan PGRI Denpasar, Jalan Meduri, mengaku terus melakukan komunikasi intensif dengan Satgas Covid-19 setempat. Akhirnya, sejak November 2020 lalu, peserta didiknya diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan syarat protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Selain kami menyediakan fasilitas prokes yang memadai, jumlah peserta didik kami juga tidak begitu banyak. Dan kelas XII mengikuti praktik lapangan di beberapa rumah sakit di Bali. Jadi aman lah,” kata Sudana.
Berbekal pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan, Sudana mengaku bersyukur sejauh ini seluruh guru, peserta didik di sekolah dan yang praktik tidak ada yang terpapar Covid-19. Ia mengaku tidak pernah lelah mengedukasi pencegahan virus mematikan tersebut.
Untuk mata pelajaran produktif, terutama praktik keperawatan dan meracik obat (farmasi) tetap berjalan dengan lancar. Pencegahan di awal dilakukan dengan mengecek suhu tubuh. Jika di atas 37,5 derajat celsius, siswa bersangkutan dipulangkan. “Kelancaran PTM juga didukung vaksinasi. Semua keluarga besar di sekolah ini sudah disuntik dua kali,” pungkas Sudana. TUM