Sanitasi Berbasis Masyarakat, Polkesden Gandeng Ibu PKK Sidakarya
DENPASAR-DiariBali
Program Studi (Prodi) D-IV Sanitasi Lingkungan, Polteknik Kesehatan Kemenkes Denpasar atau Polkesden menggelar penyuluhan Sanitasi Berbasis Masyarakat bagi ibu-ibu PKK Dusun Dukuh Merta Jati, Desa Sidakarya, Denpasar, Jumat (27/8).
Kegiatan yang dikemas dalam program pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) ini merupakan program lanjutan di Desa Sidakarya. Dipilihnya Sidakarya karena desa yang terletak di Kecamatan Denpasar Selatan ini tergolong padat penduduk, di samping lokasi kampus terletak di wilayah Sidakarya.
Ketua Tim Pengabmas Ni Made Marwati menjelaskan, pihaknya menekankan dua pilar utama yakni penyehatan air dan pengelolaan makanan di rumah tangga. Sehingga, dipilihnya ibu rumah tangga sangat tepat, sebab kaum ibu memikul tugas yang sangat mulia seperti menyiapkan makanan dan minuman untuk keluarga dan keperluan lainnya.
Pengabdian, menurut Marwati adalah salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan dosen. Hingga saat ini, baru empat dari 12 dusun di Sidakarya yang diberikan penyuluhan serta observasi ke masing-masing rumah. “Jadi masih ada depalan dusun yang belum kami sasar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program untuk menyediakan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh atau padat perkotaan. Pemerintah, menurutnya, telah berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya dalam mendukung replikasi dan scaling-up pendekatan fasilitas sanitasi terdesentralisasi berbasis masyarakat.
Dalam pembangunan fasilitas sanitasi berbasis masyarakat, digunakan konsep pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Konsep tersebut menggunakan prinsip-prinsip pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan benda social dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat, serta penerapan prinsip pemulihan biaya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dusun Dukuh Merta Jati I Gede Sueca Adi Putra sangat mengapresiasi program yang bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat di wilayahnya.
Ia berharap, semua warganya khususnya kaum ibu mendukung penuh program ini. Demikian pula untuk Polkesden, ia berharap program ini berkelanjutan. “Saya mengapresiasi program ini. Meski saya baru menjabat, saya akan kawal dan dukung demi kesehatan lingkungan dan masyarakat kami,” kata Sueca mengakhiri. Zor