PNB Segera Buka 8 Prodi SMK D2 Jalur Cepat

VOKASI-Direktur PNB Nyoman Abdi saat menerima Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto S.T., M.Sc., Ph.D., di kampus PNB, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Senin (21/6).
Bagikan

MANGUPURA-DiariBali

Politeknik Negeri Bali (PNB) segera membuka delapan Program Studi Diploma Dua (D2) Jalur Cepat atau SMK D2 Fast Track. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Vokasi mendukung penuh usulan PNB di bawah kepemimpinan Direktur I Nyoman Abdi, SE., M.eCom tersebut.

Ada pun delapan prodi SMK D2 Fast Track yang diusulkan yakni, Akuntansi Perpajakan, Teknik Manufaktur Mesin, Administrasi Jaringan Komputer, Fondasi Beton dan Pengaspalan Jalan, Perhotelan, Manajemen Operasi Bisnis Digital, Perkantoran Digital, serta Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah.

“Semua output yang nantinya kami hasilkan dari prodi fast track sudah ditunggu dunia usaha dan dunia industri (dudi). Sehingga kami yakin tidak ada lulusan yang menganggur,” kata Nyoman Abdi saat menerima Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto S.T., M.Sc., Ph.D., di kampus PNB, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Senin (21/6).

Abdi berharap, usulannya segera disetujui Kemendikbudristek agar pihak-pihak bisa sesegera mungkin melakukan koordinasi, berkolaborasi bersama menyusun kurikulum dengan guru SMK, industri dan internal PNB.

Lebih lanjut, kata Abdi, Program SMK-D2 Fast Track juga sejalan dengan Visi Gubernur Bali “Nangun Sat Kerti Loka Bali” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, dimana pada misi ke 6 adalah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan berintegritas, bermutu, profesional dan bermoral.

“Mudah-mudahan segera terwujud berkat dukungan yang luar biasa dari Pak Dirjen. Dan tahun depan sudah bisa membuka pendaftaran mahasiswa baru,” imbuh Abdi. Yang tak kalah penting, program ini merupakan implementasi program pemerintah “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Pada kesempatan yang sama, Wikan Sakarinto mengapresiasi langkah Direktur PNB yang sangat visioner. Menurut Wikan, di antara Politeknik Negeri se-Indonesia, hanya PNB yang mengusulkan Prodi SMK D2 Fast Track terbanyak. “Kalau yang lain hanya dua, tiga. Ini membuktikan pak direkur sangat gila dalam arti positif,” kata Wikan.

SMK D2 Fast Track, lanjut pejabat asal Yogyakarta ini, adalah jawaban dari kebutuhan DUDI yang selama ini kurang “match” dengan jebolan Diploma Tiga (D3). “Ibaratnya nih, orang butuh atlet voly, tapi di D3 itu diajari segala jenis olahraga, tapi yang dibutuhkan hanya skill voly-nya saja. Ini namamya fokus bercabang,” tegasnya.

SMK D2 Fast Track, masih kata Wikan, adalah “perkawinan segi tiga” antara Politeknik, SMK dan DUDI. Para pengajarnya juga terlibat dari unsur guru SMK, DUDI dan tentunya dosen PNB berpedoman pada kurikulum yang telah dirancang secara terpadu.

Intinya, program ini bertujuan mengenalkan industri lebih cepat bagi pelajar SMK. Di SMK-D2 para pelajar langsung mendapatkan kuliah terapan selama satu semester dan magang di industri selama satu semester. Dengan begitu para lulusan SMK-D2 tak perlu lagi mengikuti pelatihan atau training di industri ketika masa awal bekerja.

Ia optimistis program ini bakal melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter di bidangnya masing-masing. Pihaknya juga ingin mengubah jargon BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha) menjadi WBM (Wirausaha, Bekerja, Melanjutkan) yang selama ini melakat di SMK. “Dulu Wirausahanya di belakang, sekarang kita taruh di depan. Lulusan SMK D2 Fast Track merdeka dalam arti sebenarnya. Mereka bebas memilih jalan yang ditempuh,” pungkas Wikan. AIQ