
PNB Kebut DII Fast Track

GIANYAR- DiariBali
Sukses menggelar workshop penyusunan kurikulum dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) pekan lalu, Politeknik Negeri Bali (PNB) kini secara maraton menggelar workshop Pendistribusian Dosen Diploma Dua Program Studi Administrasi Perpajakan guna menyukseskan program Pemerintah yaitu DII jalur cepat ( Fast Track), Selasa (1/12) bertempat di Sanctoo Villa, Singapadu, Gianyar.
Workshop dibuka langsung Beny Bandanadjaja, selaku Direktur Pendidikan Vokasi dan Profesi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan diikuti jajaran dosen
Akuntansi PNB.
Beny dalam sambutannya secara hybrid sangat mengapresiasi PNB
sudah berbagi program yang dicanangkan Direktorat Kementerian Vokasi (Diksi) dan PNB sebagai role model atau contoh pengembangan DII jalur cepat untuk perguruan tinggi lainnya.
Secara singkat Beny memaparkan, bahwa latarbelakang dirancamgnya DII Fast Track ini alasannya karena adanya kebutuhan tenaga kerja dari DUDI yang menginginkan level teknisi dan menghasilkan tenaga terampil dalam waktu cepat.
Nah, dengan program ini Pemerintah menginisiasi ingin mempertemukan antara Perguruan Tinggi dengan Dunia Industri dan masyarakat. Masyarakat menginginkan sekolah setinggi mungkin. Namun, Pemerintah tidak bisa mengabaikan kebutuhan piramida tenaga kerja.
“Model DII Fast Track ini sangat baik. Dan kalau program inu berhasil saya yakin peminat semakin tinggi dan perusahaan semakin puas. Dapat memenuhi kebutuhan dalam waktu singkat,” ungkapnya.
Sementara Direktur PNB I Nyoman Abdi, SE., M.eCom, mengatakan,
pelaksanaan workshop kali ini merupakan kelanjutan workshop sebelumnya, dimana kegiatan ini guna mempersiapkan pelaksanaan program dari Kementerian Vokasi yaitu DII Fash Track khususnya Prodi Administrasi Perpajakan.
Setelah adanya persetujuan empat Prodi, maka pada tahun 2022 program ini harus jalan dengan siap melakukan penerimaan mahasiswà. Karenanya, setelah rampungnya kurikulum yang dirancang bersama, selanjutnya PNB melakukan pembagian beban dosen untuk Prodi Administrasi Perpajakan dan harus ada realokasi dosen SMK DII Fast Track.
“Hasilnya akan ada pembagian dosen di masing-masing Prodi, sehingga arahnya jelas. Persiapan sudah dialokasikan untuk mempersiapkan dalam pengajaran DII Fast Track agar mencapai hasil yang bagus,” tegasnya.
Dari delapan Prodi yang diajukan PNB ke Kementerian, selama ini baru disetujui empat Prodi. Maka selanjutnya akan dilanjutkan program berikutnya sehingga Prodi ini siap menerima mahasiswa dengan proses dan mekanisme yang baik.
“Terkait kesiapan, PNB sangat siap. Dari empat prodi sudah disetujui, sudah kami mempersiapkan dengan matang untuk Prodi Administrasi Niaga, Tehnik Sipil, Tehnik Elektro, dan Administrasi Perpajakan,” sambung Abdi.
Selanjutnya, masih kata Abdi, akan dilanjutkan Prodi yang masih berproses. PNB akan terus berkoordinasi dengan DUDI dan SMK, agar dimanfaatkan sebaik mungkin. Abdi memandang harus ada kolaborasi yang baik untuk menyukseskan program tripartid ini dan akan dimantapkan, sehingga program unggulan berhasil sesuai harapan.
Untuk peminat, setelah berkomjnikasi dengan SMK peminatnya sangat antusias. Untuk itu, PNB memberikan waktu lebih kepada SMK dalam merekrut dan sosialisasi anak-anaknya.
Hal senada juga disampaikan Ketut Parnata, SE.MMA., Ak, selaku Panitia PIC DII jalur cepat Akuntansi memaparkan terkait kegiatan hari ini merupakan lanjutan workshop kurikulum, dan kurikulum sudah divalidasi hingga disepakati.
Kemudian, langkah selanjutnya melakukan workshop pendistribusian dosen, dimana akan dibagi tugas siapa yang akan mengampu pada Prodi Administrasi Perpajakan DII Fash Track.
Lebih spesifiknya, kata Parnata, tujuan kegiatan ini untuk mengatur ulang komposisi mengajar dosen agar memenuhi standar satu ptang dosen minimal mengajar 18 mahasiswa. Agar komposisi ideal seperti pada DII, DIII, dan DIV.
“Semoga dapat berjalan dengan baik dan tercapai apa yang menjadi tujuan kita bersama,” jelasnya.
Menyoal kesiapan, lanjut Parnata, PNB dalam hal ini sangat siap
Pihaknya akan akan terus mensosialisasikan program ini ke SMK yang menjadi partner PNB terkair sistem masuk maupun anggaran. Untuk perencanaan pada bulan Juni agar sudah mempersiapkan RPL, selanjutnya September masuk, dan rencana satu kelas ada 30 mahasiswa.
“Untuk kurikulum ini sangat beda dengan kurikulum sebelumnya untuk DII KKMD level IV, sedangkan SMK level II. Kurikulum ini memang dirancang sesuai kebutuhan DUDI, melalui workshop yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Selanjutnya tinggal penyesuaian konten dengan nama mata kuliah agar selaras dan capaian pembelajarannya berbeda,” pungkasnya. (Tim)