Pengabmas Poltekkes Denpasar, Berikan Edukasi terhadap Remaja Putri untuk Cegah Stunting

BULELENG, diaribali.com – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Denpasar menggelar Program Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Pengabmas ini merupakan tindaklanjut dari program Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN IPE) yang dilakukan beberapa bulan lalu, dimana kasus yang ditemukan diantaranya stunting, KEK pada remaja putri, penyakit tidak manular pada lansia, hipertensi dan TBC.
Pengabmas yang mengusung tema “Pemberdayaan Taruna-Teruni dalam Pencegahan Stunting di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng” berlangsung pada Minggu (28/7/2024) dan dikoordinir oleh I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri, S.KM., M.PH.
Dhyana mengungkapkan, Desa Julah sebagai desa binaan dari Poltekkes Denpasar menjadi salah satu desa yang memiliki kasus stunting dan pernikahan dini yang cukup tinggi. Hal itulah yang melatarbelakangi pengabmas ini dengan menyasar remaja putri untuk memberikan pengetahuan dan edukasi bahwa perikahan dini bisa memberikan dampak buruk dan berisiko melahirkan generasi stunting.
“Jadi kehadiran kami di sini ingin menyelesaikan masalah itu,” ujar Dhyana di sela kegiatan.
Lebih lanjut Dhyana menjelaskan, persoalan stunting tidak bisa hanya dipecahkan dengan memberikan makanan tambahan pada bayi akan tetapi perlu melakukan pencegahan sejak awal pada remaja putri dengan menjaga kesehatan dan status gizinya terpenuhi. Sebab status gizi pada remaja putri sangat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, kehamilan serta kelahiran.
“Jika kesehatan remaja sudah bagus, status gizinya juga bagus, maka jika menjadi seorang ibu dia tidak akan melahirkan bayi stunting, jadi kita bisa mensetop generasi stunting, di Desa Julah sehingga ke depan tidak ada lagi stunting,” pungkasnya.
Adapun pelayanan yang diberikan kepada remaja berupa pemeriksaan kadar HB, pengecekan status gizi serta darah dan memberikan pelatihan untuk mengukur status gizi secara mandiri agar mereka bisa memantau setiap waktu.
Dhyana menambahkan, upaya peningkatan kesehatan pada remaja dengan penerapan gizi seimbang, mengkonsumsi makanan dengan beraneka ragam, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, melakukan aktivitas fisik dab pemantauan berat badan.
“Sekarang kami fokus pada remaja dan berikutnya fokus pada ibu PKK, jadi secara komprehensif masyarakat diharapkan aware dengan stunting sehingga ke depannya tidak ada lagi kasus tersebut,” pungkasnya.
Anggota Pengabmas di Desa Julah yakni; Ni Luh Kompyang Sulisnadewi, M.Kep, Sp., Kep A., Ida Ayu Made Sri Arjani, S.IP.,M.erg., Ni Made Dwi Mahayati., SST., M.Keb., Ni Putu Agustini, SKM., M.Si., Ni Made Sirat, S.Si.T., M.Kes., I Wayan Jana, SKM., M.Si.
Sementara Perbekel Desa Julah I Wayan Suastika, S.Sos. mengucapkan terima kasih atas program pengabdian masyarakat Poltekkes Denpasar yang menyasar remaja dengan memberikan edukasi tentang stunting dan bahaya pernikahan dini.
Ia berharap kegiatan seperti ini tetap berkelanjutan sehingga apa yang menjadi tujuan penting dari program ini bisa terwujud dengan baik. Zor