Momentum Bulan Bahasa Bali, MGMP Bahasa Bali Buleleng Gelar Diseminasi Praktik Baik Pembelajaran

IMG-20240220-WA0002
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng.

Singaraja, diaribali.com Dalam rangka menyambut Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng menggelar Diseminasi Praktik Baik Pembelajaran Bahasa Bali. Kegiatan berlangsung secara luring dan daring yaitu tanggal 17-18 Februari dan diikuti oleh seluruh guru Bahasa Bali jenjang SMA di Buleleng. Acara dibuka oleh Ketua MKPS Disdikpora Provinsi Bali Made Saputra, S.Pd., M.Si. belum lama ini.

Ketua Panitia Kegiatan Theresia Duwi Jenarsari, S.Pd.B dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan diseminasi ini merupakan salah satu program kerja MGMP Bahasa Bali yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Bahasa Bali dan Hari Bahasa Ibu Internasional. Melalui kegiatan ini para guru diharapkan dapat saling berbagi hal-hal baik yang sudah dilakukan dan terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing. Diseminasi ini menghadirkan narasumber Ketua MKPS Made Saputra, S.Pd., M.Si yang membawakan materi mengenai Pembelajaran Paradigma Baru. Selain dari Ketua MKPS, acara juga diisi oleh pemateri internal yang membawakan materi praktik baik di sekolah masing-masing.

Lebih lanjut, lima pemateri internal lainnya dihadirkan yang sudah profesional dibidangnya yaitu I Kadek Mustika, S.Pd.B.,M.Pd guru Bahasa Bali SMAN 1 Seririt yang membawakan materi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Salquiz dalam meningkatkan motivasi belajar. Putu Dharma Pradnyani, S.Pd.B.,M.Pd guru Bahasa Bali SMAN 1 Sawan yang membawakan materi strategi Dharma dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dimensi bernalar kritis dan kreativitas, I Gusti Bagus Weda Sanjaya, S.Pd.B guru Bahasa Bali SMAN 1 Bali Mandara yang membawakan materi ujian praktik berdiferensiasi, Theresia Duwi Jenarsari, S.Pd.B guru Bahasa Bali SMAN 1 Kubutambahan yang membawakan materi penerapan model pembelajaran TGT dalam materi Aksara Bali untuk meningkatkan motivasi belajar, I Gede Herry Mahendrawan, S.Pd.B guru SMAN 2 Singaraja yang membawakan materi penerapan budaya positif.

BACA JUGA:  Yudisium FKIK Unwar Lepas 148 Lulusan, Beri Tiga Beasiswa Berprestasi dari Ikadokes

Ketua MGMP Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng I Kadek Mustika, S.Pd.B., M.Pd mengatakan bahwa MGMP Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng selalu berkomitmen dalam melakukan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan salah satunya dengan melaksanakan diseminasi ini. Selama ini MGMP telah melaksanakan beberapa program seperti pembuatan RPP/modul ajar secara kolaboratif, penyusunan media pembelajaran, workshop, webinar series, peninjauan kurikulum, dan pelatihan keterampilan berbahasa Bali.

Kerjasama juga dilakukan dengan pihak tertentu sebagai wadah pengembangan seperti dengan Prodi Ilkom Program Pascasarjana Undiksha dalam hal pengembangan seperti kamus aksara Bali digital. “Kami di MGMP terus berupaya mengembangkan kompetensi melalui berbagai kegiatan salah satunya dengan diseminasi ini, semoga dapat bermanfaat bagi semua peserta”, paparnya

Sementara itu, Ketua MKPS Disdikpora Provinsi Bali Made Saputra, S.Pd.,M.Si mengatakan bahwa mewakili Disdikpora pihaknya sangat mengapresiasi upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh MGMP Bahasa Bali SMA Kabupaten Buleleng khususnya dalam mendukung program pemerintah daerah. Dirinya mengharapkan MGMP secara rutin mengadakan pertemuan untuk menyamakan persepsi sehingga tidak ada keraguan dalam menjalankan tugas.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi ini dan semoga terus dilaksanakan secara konsisten dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam bidang pembelajaran. saya dorong untuk tiap bulan bisa melaksanakan pertemuan sehingga dapat menambah kekompakan dan membahas hal-hal penting dalam pembelajaran,” ujarnya.

Dalam paparan materinya selaku narasumber, Made Saputra menyampaikan pembelajaran dengan paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Guru dituntut mampu melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan tahap perkembangan capaian belajar serta kebutuhan belajarnya. Diferensiasi sesuai kebutuhan belajar siswa bisa terlihat melalui diferensiasi konten, proses, produk maupun lingkungan belajar.(Rl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *