Kupas Perkembangan Dompet Digital Gde Sri Diwya Raih Doktor Bidang Ilmu Manajemen

DENPASAR, diaribali.com – Ketut Gde Sri Diwya Tuvoli Amararaja, ST., M.Int. Bus., M.Inf. Tech., secara resmi menyandang gelar Doktor bidang Ilmu Manajemen, setelah menyelesaikan studi S3, Pada Program Doktor Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga (FEB-Unair) Surabaya.
Sri Diwya mengangkat disertasi “Pengaruh Product Usefulness, Consumer Resonance, dan Attitude Towards Using Fintech terhadap Intention to Reuse Fintech dengan Rewards sebagai Pemoderasi”. Disertasinya dinyatakan diterima oleh dewan penguji pada ujian Ujian Doktor Terbuka di FEB Unair, Senin (29/7), lalu. Sri Diwya pun lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan”.
Dikonfirmasi dari Denpasar, Sri Diwya, menjelaskan, secara umum penelitiannya bertujuan untuk mengukur bagaimana niat konsumen dalam menggunakan e-wallet atau dompet digital sebagai fintech payment dalam bertransaksi terbentuk.
“Penelitian ini untuk mengukur bagaimana kegunaan dari e-wallet dapat memberikan dorongan terhadap keterikatan emosional dan sikap konsumen dalam proses penggunaan kembali serta sikap seseorang dalam menggunakan fintech,” jelas Sri Diwya.
Selain itu, lanjut dia, penelitian ini juga dilakukan untuk mengukur bagaimana keterikatan emosional yang tercipta dan sikap ketika konsumen menggunakan fintech (e-wallet) dalam menumbuhkan niat untuk menggunakan kembali. Dimana hal ini menjadi suatu evaluasi atas penggunaan fintech payment yang dapat memberikan gambaran niat konsumen untuk menggunakan fintech payment kembali.
Lewat disertasinya, dosen Undiknas sekaligus Sekretaris Perdikas ini mencoba untuk menganalisis faktor yang dapat memengaruhi niat konsumen dalam penggunaan kembali fintech (intention to reuse fintech). Secara spesifik studi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana variabel consumer resonance atau keterikatan emosional memberikan pengaruh terhadap penggunaan fintech payment (e-wallet) kembali di kalangan konsumen.
Selain itu penelitian ini juga melibatkan variabel product usefulness (kegunaan produk), attitude towards using fintech (sikap konsumen), dan rewards (apresiasi/imbalan).
Ia menilai, penggunaan fintech payment dikalangan konsumen bukan hal yang tabu saat ini, sudah banyak masyarakat yang menggunakannya ketika bertransaksi. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan volume transaksi elektronik yang terjadi di Indonesia.
Bersama para penguji ujian terbuka (promosi) Doktor Ilmu Manajemen
Komplesitas transaksi di kalangan masyarakat menunjukkan banyaknya faktor yang mempengaruhi masyarakat sebagai konsumen dalam mengambil keputusan ketika bertransaksi. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya fintech payment yang berkembang di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan dengan metode confirmatory research dengan menjelaskan hubungan antar variabel dalam penelitian melalui pendekatan kuantitatif. Disertasi ini merupakan sebuah studi yang lebih konprehensif dalam memahami faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan e-wallet secara berulang.
Di luar perannya sebagai akademisi, Sri Diwya dikenal sebagai praktisi dompet digital. Ketertarikannya pada dompet digital dimulai sejak ia menempuh pendidikan dan bekerja di sebuah perusahaan besar di Australia.
Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda, Rektor Undiknas Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, ST., S.Sos., MM., IPM., ASEAN., Eng., dan jajaran pimpinan, menghadiri langsung ujian doktor terbuka sekaligus selaku undangna akademik.
Rektor Undiknas menyebut, penelitian yang dilakukan Sri Diwya relevan dengan tujuan Undiknas sebagai perguruan tinggi berkelas internasional, yang mana teknologi menjadi ‘roh’ dalam proses pembelajaran.
Jauh sebelumnya, pihaknya telah mengantisipasi era perkembangan teknologi dengan membuka Prodi Digital Bisnis, sebagai jawaban atas kebutuhan akan pemimpin yang siap mengemban peran kunci dalam menghadapi tantangan bisnis era digital.rl