ucapan nyepi dan idul fitri warmadewa

KKN IPE Polkesden di Kintamani, Tingkatkan Derajat Kesehatan Warga dan Gali Potensi Pangan Lokal

1000078182
Penutupan KKN IPE di Kintamani, Bangli, Kamis (1/2/2024) di Balai Desa Katung, Kintamani.

BANGLI, diaribali.com – Sebanyak 233 orang mahasiswa Politeknik Kesehatan Denpasar (Polkesden) telah menuntaskan Program Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN IPE) tahun 2024 di Kintamani, Bangli.

Mereka membantu masyarakat sekitar dalam menyelesaikan permasalahan, utamanya di bidang kesehatan.

Berakhirnya masa KKN ditandai dengan diserahkannya kembali mahasiswa dari pemerintah kabupaten Bangli kepada pihak Polkesden dan dirangkai dengan kegiatan EXPO produk hasil inovasi mahasiswa selama mengikuti KKN yang dihasilkan dari pemanfaatan pangan lokal

Direktur Poskesden, Dr. Sri Rahayu, S.Kp.,Ns.,STr.,Keb., M.Kes., mengungkapkan, pangan lokal yang dihasilakan mahasiswa bisa dimanfaatkan untuk memberikan makanan tambahan kepada balita dan lansia yang mengalami masalah kesehatan.

Temuan produk yang dikembangkan mahasiswa, lanjutnya, akan ditindaklanjut oleh para dosen dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) agar dapat berkelanjutan.

“Harapannya produk inovasi itu tidak membosankan, dari makanan yang dikemas kandungan gizi juga banyak, jadi terlihat lebih menarik, sehingga kesehatan masyarakat Kintamani bisa meningkat,” kata Sri Rahayu di sela acara penutupan yang berlangsung di Balai Desa Katung, Kintamani.

Sri Rahayu melanjutkan, Polkesden yang berada di bawah Kementerian Kesehatan diberi mandat untuk mensupport, mendukung, dan menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di daerah sesuai keberadaannya.

“Nah untuk mengawali kegiatan ini,dalam kegiatan kurikulum kami lakukan di Kabupaten Bangli, Buleleng dan Klungkung dengan harapannya bisa terus membangun kolaborasi,” jelasnya.

BACA JUGA:  ULBIL Buka Program Beasiswa Ikatan Dinas PosIND, Ini Skemanya

Masih kata Sri Rahayu, dari hasil evaluasi KKN, ditemukan permasalahn kesehatan seperti penyakit tidak menular (PTM) terutama hipertensi pada lansia, untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan posyandu lansia, senam lansia dan komplementer yang bertujuan untuk mengurangi risiko tingginya hipertensi pada lansia.

Permasalahan lain yakni stunting untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan penyuluhan pencegahan stunting dan pembuatan PMT untuk balita

“Ditemukan juga masalah kesehatan remaja kekurangan energi kronis, itu juga diintervensi dengan melakukan posyandu remaja dan melakukan penyuluhan gizi,” ujarnya.

“Penerimaan masyarakat sangat baik sehingga dapat mengumpulkan data dengan baik. Dari data mereka mengimplementasikan sama masyarakat dalam bentuk edukasi, mengajarkan kader dalam penyiapan pangan sehat dan kegiatan lainnya,” pungkas Rahayu.

Kepala Dinas Kesehatan Bangli dr. I Nyoman Arsana, M.Kes.,mengapresiasi kegiatan KKN yang sudah terselenggaranya dengan baik. Hasil data identifikasi dari mahasiswa akan dijadikan sebagai bahan tindaklanjut ke depan.

“Saya mewakili Pemda Bangli mengucapkan terimakasih,KKN ini luar biasa, kami berjanji akan mengontrol dan menindaklanjuti di lapangan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang sudah ditemukan selama KKN ini,” tandasnya.

Kolaborasi antara Polkesden dengan pemerintah Kabupaten Bangli akan terus ditingkatkan dalam upaya membantu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kami ingin melanjutkan kerjasama ini. Sekecil apapun kontan masyarakat dengan insan sangat berguna, sehingga dalam jangka panjang mereka akan tersentuh dan pasti merubah pola pikir dan budaya dalam menjaga kesehatan mereka,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Public Lecture FTP Unwar: Ny. Putri Koster Tekankan Peran Generasi Muda dalam Ekonomi Kreatif

dr. Arsana berpesan agar mahasiswa terus meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan jiwa enterpreneur dalam menghadapi persaingan baik secara nasional maupun global.