Bulan Bahasa Bali Ke-6 Resmi Dibuka

BBB

DENPASAR, diaribali.com – Mewakili Pj Gubernur Bali, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, secara resmi membuka Bulan Bahasa Bali (BBB) ke-6 tahun 2024 resmi dibuka, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Kamis (1/2).

Dewa Indra, megungkapkan, kegiatan Bulan Bahasa Bali merupakan sarana, wahana, media, instrumen untuk terus menjaga kelestarian, kejayaan bahasa, aksara, da sastra Bali. Karena ini satu-satunya cara untuk memastikan bahwa bahasa, aksara, dan sastra Bali akan terus ada, digunakan dan hidup di tengah-tengah masyarakat.

“Kita bisa pastikan di daerah lain yang juga punya bahasa daerah, punya aksara daerah belum tentu punya cara, punya media, punya instrumen untuk menjaga, merawatnya, dan membuat hidup. Kalau sekadar ada mungkin masih ada bahasa daerahnya, tetapi membuat hidup di tengah-tengah masyarakat belum tentu (dilakukan,red),” ujarnya.

Dikatakan, dari sekian banyak bahasa daerah yang ada di dunia banyak yang telah punah. Termasuk bahasa daerah di Indonesia. Dengan punahnya bahasa daerah ini, maka aksara daerahnya pun ikut hilang.

“Kalau kita (bahasa dan aksara Bali, red) bukan hanya ada lestari tapi hidup. Untuk memastikan hidup itu karena sekarang orang sudah menggunakan teknologi, maka aksara bawa ke dalam keyboard aksara Bali. Sebab, kalau masih saja seperti tradisional maka kita pastikan generasi anak-anak sekarang pasti kurang berminat, karena mereka sudah hidup dalam dunia digital. Maka kita ciptakan instrumen digital untuk mereka bisa menulis aksara Bali,” tandasnya.

BACA JUGA:  PKM ITB Stikom Bali Beri Pelatihan Layanan Teknologi Digital di Desa Belalang

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, mengatakan pelaksanaan BBB digelar selama sebulan penuh. Hanya saja, karena ada pesta demokrasi, maka pada tanggal 13 dan 14 Februari dikosongkan untuk memberikan kesempatan masyarakat untuk mengikuti pencoblosan. Sehingga pelaksanannya berlangsung hingga 2 Maret 2024.

Pelaksanaan BBB ke-6 ini mengangkat tema “Jana Kerthi Dharma Sadhu Nuraga” yang bermakna Bulan Bahasa Bali merupakan Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali Sebagai Sumber Kebenaran, Kebijaksanaan dan Cinta Kasih untuk Memperkuat Jati Diri Krama Bali. Tema ini diterjemahkan ke dalam 6 agenda, yakni Wimbakara (Lomba), Sesolahan (Seni Pertunjukkan), Widyatula (Seminar), Kriyaloka (Workshop) dan Reka Aksara (Pameran). Tahun ini juga memberikan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama kepada tokoh penggiat sastra.Dalam agenda Wimbakara (Lomba) menyajikan berbagai jenis lomba dengan jumlah 20 lomba. Lomba akan dibagi menjadi 2 kategori, yakni lomba yang pesertanya adalah perwakilan kabupaten/kota (6 lomba) dan lomba yang diikuti oleh masyarakat umum (14 lomba). Ada lomba yang kategori baru yang menjadi ikon dalam Bulan Bahasa Bali adalah lomba bebanyolan (stand up komedi).

Untuk sesolahan (seni pertunjukkan) akan mementaskan sebanyak 5 kali pertunjukan, dengan rincian pentunjukan pembukaan dengan lakon Smaradahana, pertunjukkan penutupan dengan lakon Andabhuwana, Panggung Apresiasi Sastra dengan lakon Jaratkaru.

Untuk Panggung Apresiasi Sastra ini akan mementaskan Wayan Cenk Blonk. Untuk agenda Widyatula (Seminar) akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yakni Seminar Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Diisi pula bedah Lontar dengan judul Wreti Sesana/Dharma Kahuripan/Putra Sesana/Sila Krama.

BACA JUGA:  Akses Publik Terbatas, Parta: Kenapa Anda Ubah Pantai Serangan Jadi Pantai Kura-Kura

Untuk Kriyaloka (Workshop) juga diselenggarakan sebanyak 2 kali, yaitu Pengembangan Aksara dan Pasang Aksara Bali dan workshop Drama Bali Modern. Sementara Reka Aksara (Pameran) mengambil tema Pameran Dharmakriya “Transformasi Bahasa, Aksara dan Sastra Bali dalam Teknologi Kreatif. Pameran akan diikuti oleh Perajin, Penenun, Pangusada, dan sebagainya.

Untuk Bali Kerthi Nugraha Mahottama, penerimanya 2 orang. Proses seleksisnya, dimulai dari usalan dari masing-masing kabupaten/kota yang mengirimkan 2 nama sebagai calon penerima penghargaan, lalu diseleksi oleh tim penilai.

Pada pembukaan BBB ke-6 tahun 2024 ditandai dengan Nancebang Wayang Kanda Raja oleh Sekda Dewa Indra bersama Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha. Serta dimeriahkan dengan sesolahan Sandya Gita “Smaradhana” opeh Sanggar Seni KOKAR Bali SMKN 3 Sukawati.

Selain itu, pembukaan BBB ke-6 Tahun 2024 ini juga disemarakkan dengan Festival Nyurat Lontar yang diikuti 500 orang peserta, dan Festival Ngetik Aksara Bali dengan Keyboard Aksara Bali yang melibatkan 200 peserta. rl