Hari Yoga Internasional “Refleksi Diri’ Pentingnya Menjaga Kesehatan”

Wayan Sumarkandia, S.Pd.H., M.Pd.
Bagikan

Hari yoga internasional diperingati setiap tahun yaitu pada tanggal 21 Juni. Peringatan Hari Yoga Internasional merupakan salah satu ajakan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas yoga untuk hidup sehat.

Hari Yoga Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang banyaknya manfaat mempraktekan yoga baik secara fisik, mental maupun spiritual.

Kata yoga berasal dari bahasa sansekerta dari akar kata “yuj” yang artinya menghubungkan atau hubungan yang harmonis dengan obyek yoga (sukayasa, 2018). Ajaran yoga pertama kali diperkenalkan oleh Maha Rsi Patanjali dalam bukunya Yoga Sutra.

Yoga Sutra terdiri dari 195 sutra, yang disusun secara ringkas dan padat dalam bahasa sanskerta. Yoga Sutra dibagi menjadi empat bagian. Yang pertama disebut Samadhi Pada (51 sutra) yang berhubungan dengan hakekat dan tujuan konsentrasi, tujuan dan bentuk yoga.

Yang ke dua Sadhana Pada (55 sutra) berhubungan dengan Kriya Yoga sebagai sarana mencapai samadhi dan juga menjelaskan klesa atau keadaan mental yang menyebabkan kebingungan, buah dari perbuatan, hakekat penderitaan, cara-cara menghilangkannya dan sarana untuk menghilangkan penderitaan tersebut.
Yang ke tiga Vibhuti Pada (55 sutra) berkaitan dengan kekuatan-kekuatan supra natural yang dapat diperoleh melalui yoga.

Ke empat Kaivalya Pada (34 sutra) menjelaskan hakekat dan bentuk kebebasan dan realitas roh transcendental (Suamba, 2015).

Masalah kesehatan merupakan hal yang sangat penting kita perhatikan, karena tanpa tubuh yang sehat kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Kalau kita refleksi diri, apa yang telah kita lakukan untuk merawat tubuh kita? kita lebih disibukan dengan aktivitas pekerjaan dan kluarga sehingga jarang meluangkan waktu untuk merawat diri, sehingga setelah sakit baru menyadari betapa pentingnya merawat diri.

Pikiran merupakan salah satu sumber yang menyebabkan kita sakit. Adapunciri-ciri orang yang terkena penyakit pikiran, antara lain: cepat marah, mudah tersinggung, sering gelisah, muncul rasa takut tanpa sebab yang jelas, rasa khawatir yang berlebihan, cepat putus asa, selalu tergesa-gesa dalam bertindak, sering menyesal dan merasa bersalah, ragu dalam mengambil keputusan, tidak percaya diri dan susah tidur.

Emosi negative tersebut akan menimbulkan berbagai keluhan sakit seperti: maag, jantung, ashma, hati, kencing manis, asam urat, reumatik, migraine, vertigo, tekanan darah, setres dan stroke. Untuk menangani penyakit pikiran diatas sesungguhnya tidak memerlukan obat-obatan baik kimia maupun herbal. Mengingat sumber penyakit tersebut ada pada pikiran maka pikiranlah yg perlu dibenahi.

Untuk itu Mahāṛsi Patañjali mewariskan ajaran yoga untuk mengatasi permasalahan di atas. Secara riil tujuan orang belajar yoga adalah agar menjadi manusia yang rahayu : sehat dan bahagia lahir batin, tidak saki-sakitan, terhiindar dari penderitaan, dan menjadi manusia sadar, yaitu dapat melaksanakan kewajiban hidup sebagaimana mestinya.

Secara ideal orang belajar yoga yaitu untuk mendapat pengalaman religius, yakni mengetahui-memahami dan mengalami kemanunggalan dengan Sang Jati Diri, yaitu menunggalnya atman ‘roh individu’ dengan Brahman ‘Roh Semesta, Tuhan’ (Sukayasa dkk, 2018:6-10).

Hari yoga internasional sebagai refleksi diri akan pentingnya menjaga kesehatan dimana yoga sudah diakui secara internasional sebagai sistem atau metode yang apabila dipraktekan secara teratur dapat membuat orang menjadi sehat baik secara jasmani maupun rohani. Dengan mempraktekan gerakan-gerakan yoga tubuh akan di pijat sehingga tubuh menjadi sehat, dengan latihan konsentrasi orang akan menjadi fokus dan dengan latihan meditasi orang akan merasakan ketenangan serta mendekatkan dan menghubungkan diri kepada Tuhan.

Penulis, Dosen Universitas Ngurah Rai
Wayan Sumarkandia, S.Pd.H., M.Pd.