Fishum UNR dan Unihaz Bengkulu Kunjungi “Teba” Modern di SMPN 5 Sukawati

fishum UNR
Kunjungan ke "teba" modern di SMPN 5 Sukawati, Desa Batubulan, Gianyar, Selasa (23/1/2024)

DENPASAR, diaribali.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai (Fishum UNR) menjalin Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Prof. Dr. Hazairin (Unihaz) Bengkulu.

Kerja sama bidang Tri Dharma itu ditandai dengan penandatanganan MoA oleh Dekan Fishum UNR Dr. Drs. I Wayan Astawa, SH., MAP dan Dekan Fisipol Unihaz Dr. Henny Aprianty, S.Sos., M.Si, di sela kunjunganya ke UNR, Selasa (22/1/2024).

Rombongan Fisipol Unihaz yang terdiri dari pimpinan fakultas dan puluhan mahasiswa semester VII, diajak mengunjungi “teba” modern di SMPN 5 Sukawati, Desa Batubulan, Gianyar. “Teba” modern merupakan salah satu solusi menangani sampah berbasis sumber, sesuai Pergub Bali Nomor 47/2019.

Wayan Astawa menjelaskan, “teba” memiliki arti lahan kosong di belakang rumah. Sebelum pesatnya pembangunan, setiap rumah di Bali memiliki “teba” yang digunakan membuang sampah-sampah organik.

“Namun kita lihat sekarang tanah semakin mahal. Pembangunan luar biasa. Rumah kecil-kecil, tapi fungsi “teba” harus tetap ada. Solusinya dengan “teba” modern,” jelas Wayan Astawa.

“Teba” modern dibuat seperti sumur menggunakan buis beton. Diameter lingkaran 1 meter, kedalaman 3 meter. Hanya sampah organik saja yang dimasukkan ke teba ini.

Dalam waktu tertentu, sampah tersebut bisa digunakan sebagai pupuk tanaman. Dan di musim hujan, teba modern berfungsi sebagai penampung air. “Jadi fungsi dan manfaatnya sangat banyak bagi kebaikan lingkungan,” kata Wayan Astawa.

BACA JUGA:  Kemendikdasmen Umumkan SPMB, Sekolah Negeri Terima Murid Sesuai Kuota

Dipilihnya SMPN 5 Sukawati sebagai pilot project teba modren, karena Fishum dan beberapa komunitas peduli lingkungan ingin mengedukasi sejak dini tentang pengelolaan sampah. Apalagi sampah menjadi persoalan serius di Bali yang bisa saja mengancam sektor pariwisata.

Ia mengungkapkan, berdasarkan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan, volume timbulan sampah di Bali mencapai 1,02 juta ton sepanjang 2022.

Volume sampah itu bertambah 12,22% dibanding 2021, serta menjadikan Bali sebagai provinsi dengan timbulan sampah terbanyak kedelapan di Indonesia.

Selain urusan sampah, ke depan, kedua pihak sepakat memperkuat MoA menjadi Memorandum of Understanding (MoU) bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Rencana itu juga diamini Rektorat UNR yang dihadiri wakil rektor II dan III.

Pada kesempatan yang sama, Henny Aprianty mengaku terkesan dengan sambutan hangat sivitas Fishum UNR. Pihaknya pun antusias memdalami teknik teba modern untuk diimplementasikan di Bengkulu.

Henny menyebut, Bengkulu juga mengalami persoalan sampah yang pelik. “Ilmu yang kami dapat di Bali akan kami komunikasikan dengan pemerintah di sana untuk diterapkan,” sebutnya.

Pengelolaan sampah, lanjut Henny, hanya salah satu bagian dari program pengabdian mahasiswanya selama sharing session di Bali. Selanjutnya, Fisipol Unihaz berharap Fishum UNR segera melakukan kunjungan balasan.

“Kami sepakat MoA ini jangan hanya di atas kertas. Harus ada kelanjutan di bidang Tri Dharma. Kami sangat berharap kehadiran Fishum UNR di kampus kami,” pungkas Henny. Zor