Dinilai Tidak Efektif, Rumah Singgah Pasien HIV/AIDS Akan Dirancang Ulang
DENPASAR, diaribali.com – Yayasan Bali Peduli memberikan layanan HIV kepada masyarakat wilayah Kuta, Seminyak dan Denpasar yang difokuskan khusus pada wanita hamil, wanita dan anak-anak, wanita pekerja seks, LSL, dan pengguna narkoba infus.
Namun yang menjadi persoalan, perencanaan ruang di Yayasan Bali Peduli dinilai kurang efektif. seperti efektivitas pemanfaatan, masalah ruang terhadap psikologi pasien, dan masalah pencegahan. Selain itu, proses atau alur pasien dan ketersediaan rumah singgah belum tersedia.
Berdasarkan paparan pada analisis situasi di atas dan wawancara langsung dengan mitra, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra. Secara umum mitra tidak memiliki kompetensi dalam membuat sebuah studi kelayakan perancangan bangunan ruang dalam rumah singgah HIV/Aids dan narkoba.
Untuk itu, kehadiran Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) sangat dibutuhkan untuk melakukan perbaikan dalam proses perencanaan.
Ketua PKM Cokorda Istri Arina Cipta Utari, S.T., M.Ars dan TIM PKM telah memutuskan untuk melakukan perbaikan, perencanaan ruang dalam dan rumah singgah untuk pasien HIV/AIDS serta mengacu pada kondisi pasien serta pengelola dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada subjek penelitian.
Perencanaan dan perancangan akan dilakukan selama kegiatan pengabdian, yang terdiri dari beberapa tahapan kegiatan: pertama tahap kegiatan permulaan yaitu mencari data dengan wawancara pengelola maupun keingin pasien yang ingin melakukan pengobatan, kedua persiapan menggunakan metode diskusi untuk penyamaan persepsi dan penguatan komitmen kepada atasan maupun pengelola, ketiga Metode Focus Group Discussion (FGD), untuk menjaring masukan dalam rangka identifikasi kebutuhan, dan keempat evaluasi serta tindakan penyusunan dokumen rencana perancangan ruang dalam Yayasan Bali Peduli.
Sebagai janji terhadap mitra yaitu menyelesaikan dokumen rancangan ruang dalam dan rab perencanaan rumah singgah bagi penderita HIV/AIDS, Yayasan bali Peduli. Terdapat beberapa hal yang yang menjadi prioritas berikutnya seperti: Pendampingan dalam pembuatan skenario pentahapan pelaksanaan pengembangan tata ruang ini selanjutkan akan di bantu ke tahap proses pengajuan dana ke pemerintahan atau investor dalam atau luar negeri.Pembangunan rumah singgah ini akan terus dikembangkan agar para penderita tidak minder atau mawas diri untuk bertemu lingkungan sekitar.rl