Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa Kembangkan Ajaran Cinta Kasih, Diapresiasi Kanwil Kemenag Bali

WhatsApp Image 2023-04-21 at 4.38.18 PM
Upacara pawintenan bersama digelar Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa, Kamis (20/4).

KLUNGKUNG, diaribali.com –

Bertepatan dengan Tilem Kedasa, Kamis (20/4), Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa (PSCB) kembali menggelar upacara pawintenan bersama yang dirangkaikan pujawali di Pasraman Sri Taman Ksetra, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pelaksanaan upacara itu dipimpin oleh Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirthi dan Ida Mpu Istri Pramodha Wardhani.

Jro Mangku Restu Celagi selaku Ketua Pasraman Sri Taman Ksetra sekaligus ketua panitia pelaksana pawintenan, menyampaikan, kegiatan pawintenan bersama sudah beberapa kali dilaksanakan oleh Yayasan PSCB. Ritual itu pernah dilaksanakan di Pura Besakih, Pura Batur, Pura Dalem Ped, Pura Sakenan. Dalam pawintenan kali ini, tercatat peserta lebih dari 200 orang yang berasal dari berbagai daerah di Bali dan luar Bali.

Para peserta tersebut mengikuti pawintenan Saraswati, Dasaguna, Ganapati, dan Bhaerawa, sesuai pilihan masing-masing. “Pawintenan ini diikuti masyarakat dari berbagai kalangan. Tujuan dari pawintenan itu adalah proses pembersihan dari sekala dan niskala. Jadi, mawinten bukan hanya untuk menjadi pemangku,” ujar Jro Mangku Restu.

Sebelum upacara dimulai, kegiatan diawali dengan dharma tula yang diisi oleh Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirthi selaku Pembina Yayasan PSCB. Hadir dalam kesempatan itu I Wayan Santa Adnyana selaku Kabid Urusan Agama Hindu Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bali yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali.

BACA JUGA:  Winie Kaori Terima Penghargaan Gender Champion PUG, saat Puncak PHI ke-96

Dalam dharma tula itu, Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirthi memberi penjelasan mengenai Bhaerawa. Ida Dukuh menyampaikan, selama ini sebagian orang masih berpandangan negatif tentang Bhaerawa. Setiap berbicara Bhaerawa, konotasi mereka sudah negatif. Padahal Bhaerawa adalah ajaran cinta kasih dari warisan leluhur Nusantara.

Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirthi dan Ida Mpu Istri Pramodha Wardhani saat memimpin upacara.

“Ajaran Bhaerawa adalah ajaran cinta kasih. Kalau orang belum paham, selalu akan mengatakan Bhaerawa itu jahat. Padahal kami di Bhaerawa diajarkan bagaimana, pertama membela negara. Betul-betul murni dididik dan diajar oleh guru, cuma banyak gurunya yang merahasiakan diri. Kemudian, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih,” jelas Ida Dukuh Celagi.

Dengan memahami hal itu, Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirthi berkeinginan untuk mengembangkan ajaran Bhaerawa di masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan, dari berbagai lontar yang dipelajari pun tidak pernah diajarkan menyakiti orang. Justru yang diajarkan adalah yang pertama, bagaimana mencintai tubuh. Bahwa tubuh adalah sebuah pelinggih atau tempat suci.

“Kalau kita sudah bisa mencintai dan menghormati tubuh kita, carilah Tuhan yang ada di dalam diri kita. Hal itu tersirat di dalam Lontar Chandra Bhaerawa yang mengisahkan pertempuran antara Pandawa dengan Chandra Bhaerawa. Jadi, pada intinya adalah bagaimana mengembangkan cinta kasih itu menjadi cinta kasih yang universal,” jelas Dukuh Celagi.

I Wayan Santa Adnyana menyambut dengan antusias dan mengucapkan terima kasih kepada Ida Dukuh selaku sesepuh umat dan yayasan telah menggembleng mental spiritual serta mengadakan upacara pawintenan. Dia menyampaikan, Kemenag sangat mendukung upaya-upaya dari para tokoh masyarakat yang senantiasa memperhatikan adat budaya dan menjalankan ajaran agama. Salah satunya Yayasan PSCB ini yang sudah sempat beraudiensi ke Kanwil Kemenag Bali beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA:  Akhir Tahun Kepemimpinan Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa

Menurut Santa Adnyana, perkembangan umat Hindu ke depan, semakin maju dan orang-orang mencari jati diri. Hindu merupakan suatu agama yang bagaikan mutiara yang masih terpendam, yang banyak sekali menyimpan ajaran yang luar biasa. “Tentu masih banyak yang perlu digali. Salah satunya ajaran Bhaerawa ini. Seperti yang dijelaskan oleh Ida Dukuh, apa itu ajaran Bhaerawa,” ujarnya.

Dia mengharapkan ke depan semakin banyak wadah organisasi keumatan. Karena pemerintah tidak bisa menjangkau semua umat beragama. Lembaga agama dan keagamaan seperti yayasan inilah yang menjadi mitra kerja dari Kemenag dalam membangun dharma agama dan dharma negara. “Ke depan agar umat semakin banyak mendapat bimbingan kerohanian sehingga generasi muda tidak salah arah, terlebih di zaman globalisasi sekarang ini,” katanya.

Ketua Yayasan PSCB, Jro Mangku Ketut Suryadi, menambahkan, program yayasan selama ini bergerak dalam kegiatan sosial keagamaan. Selain beberapa kali menggelar pawintenan bersama, pihaknya pernah menyelenggarakan memukur dan metatah bersama. Selain itu, ada kegiatan pembinaan umat di Jawa Timur yakni Banyuwangi dan Bromo Tengger, serta di Lemah Wangi, Jawa Tengah.

Saat ini, Yayasan PSBC juga mengembangkan kegiatan pembinaan kerohanian bagi para narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas). Melalui kegiatan itu, pihak yayasan memfasilitasi Ida Dukuh Celagi untuk memberikan sebuah pemahaman dan berbagi pengalamannya sebagai seorang manusia sampai menjadi sulinggih.

BACA JUGA:  Walikota Jaya Negara Resmikan Gedung Pastoran Gereja Katholik Santo Petrus

Program tersebut sudah terlaksana di Lapas Gianyar. Rencana selanjutnya di Lapas Tabanan, lalu menyusul di Kerobokan dan Singaraja. “Ini kami lakukan karena umat sangat membutuhkan sekali pencerahan untuk penyadaran bahwa lapas itu sebagai sekolah terakhir, (agar perilaku buruk yang dilakukan) jangan sampai terulang lagi,” ucapnya.

Selain itu, Yayasan PSCB melaksanakan pembinaan kepemangkuan di desa adat. Jro Mangku Suryadi mengatakan, pembinaan tersebut sesuai dengan sastra, tanpa mengubah pakem dresta di desa adat masing-masing. Kegiatan ini sudah terlaksana di Desa adat Sudaji, Buleleng. “Yayasan memfasilitasi Ida Pandita Dukuh Celagi turun ke masyarakat memberikan pencerahan ke para pemangku dan prajuru di desa adat, bagaimana sikap sebagai seorang pelayan umat,” imbuhnya. (rl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *