Semnas UMKM, Polkesden Kolaborasi dengan BI Bali dan DPR RI

Polkesden
Direktur Polkesden Dr. Sri Rahayu (kanan) bersama Anggota Komisi XI DPR RI Gusti Agung Rai Wirajaya (tengah) dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gusti Agung Diah Utari, di sela pembukaan Seminar Nasioanl

DENPASAR, diaribali.com – Poltekkes Kemenkes Denpasar (Polkesden) bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali dan Komisi XI DPR RI menggelar Seminar Nasional mengusung tema “Peran UMKM Dalam Perekonomian Indonesia, Sabtu (10/6) di Kampus setempat.

Acara ini dihadiri para dosen dan ratusan mahasiswa, dengan tiga narasumber yakni; Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gusti Agung Diah Utari, dan salah satu dosen Poltekkes Denpasar Ida Ayu Made Sri Arjani.

Direktur Polkesden Dr. Sri Rahayu, S.Kp., Ns, STr. Keb, M.Kes. mengatakan, seminar kolaborasi antara Polkesden dengan BI Bali dan Komisi XI DPR RI, menjadi salah satu upaya Polkesden dalam meningkatkan kualitas lulusan.

Salah satunya dengan memberikan pengetahuan tentang peluang- peluang UMKM. Karena menurutnya, peran mahasisa dalam pengembangan UMKM sangatlah penting.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini mahasiswa, khususnya jurusan gizi dilibatkan dalam penelitian bersama para dosen dalam membuat menu untuk dipasarkan ke masyarakat.

Dari penelitian tersebut, mereka (mahasiswa,red) bisa mengembangkan diri, minimal meningkatkan perekonomian dirinya sendiri.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, lanjut Sri Rahayu, diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
“Jangan mencari kerja, tapi ciptakanlah lapangan pekerjaan. Jangan sepenuhnya mengharapkan bekerja di instansi pemerintah,” imbuhnya.

Ia berpesan, agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan selama menjadi mahasiswa untuk menggali ilmu sebanyak-banyak nya, baik di bidang akademik dan non akademik.
“Kembangkan potensi diri kalian lewat kegiatan kemahasiswaan yang bisa membekali diri di masa depan,” pesannya.

BACA JUGA:  Wawali Arya Wibawa Hadiri Woman Empowerment Symposium 2025

Anggota Komisi XI DPR RI Gusti Agung Rai Wirajaya menyebutkan, saat ini usaha mikro kecil menengah dan kecil (UMKM) sudah tumbuh dengan baik.
Kata dia, DPR RI sebagai lembaga yang memiliki tugas di bidang legislasi, budgeting (anggaran) dan pengawasan, senantiasa mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM lewat regulasi seperti mendorong hadirnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan UMi.

“Kedua skim kredit ini bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk mendukung dari sisi permodalan, bahkan untuk KUR bisa memberikan kredit hingga Rp 5 miliar,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, sebagai mitra BI, terlibat dalam menekan angka inflasi lewat lembaga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Iamenegaskan, Inflasi harus dikendalikan.“Jika inflasi di atas dua digit, dipastikan negara akan mengalami resesi,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Kepala KPw BI Bali Gusti Agung Diah Utari menjelaskan, jumlah usaha mikro di Indonesia sangat besar, namun dia menyatakan banyak di antara usaha mikro ini belum memiliki akses perbankan.
“Salah satu syaratnya, semua transaksi harus tercatat baik dan BI kini menyiapkan fasilitas QRIS yang bisa mencatat semua transaksi yang terjadi,” katanya.
Diah Utari juga menyatakan BI sangat mendorong UMKM di sektor pangan untuk mencegah melonjaknya inflasi.

“Misalnya UMKM di sektor holtikultura dan peternakan karena sangat terkait dengan inflasi daerah,” ungkapnya.
Perhatian juga diberikan kepada pelaku UMKM yang produksinya menyasar pangsa ekspor. Dengan adanya produk-produk berorientasi ekspor, tegasnya, dipastikan akan membantu mengurangi defisit neraca pembayaran.
UMKM di sektor ekspor di antaranya petani kopi, aneka produk kerajinan, perikanan, dan produk-produk pendukung pariwisata. “Beberapa di antaranya menjadi binaan Bank Indonesia,” ujarnya. Zor