Risiko Kemandulan bagi Perawat Anestesi Dibantah Akademisi

I Gede Putu Darma Suyasa

DENPASAR, diaribali.com-Perawat anestesi adalah tenaga medis yang menempuh pendidikan keperawatan anestesiologi. Mereka dapat melakukan tindakan prainduksi, pembiusan umum, dan memerhatikan kondisi pasien sampai ia tersadar penuh di ruang pemulihan

Dengan tugas dan risiko yang demikian besar, muncul rumor bahwa perawat anestesi terancam mandul. Lantas benarkan rumor tersebut?

Akademisi dari Institut Teknologi dan Kesehatan (Itekes) Bali I Gede Putu Darma Suyasa membatah dengan tegas. Bahkan ia menyebut tidak ada hubungannya profesi anastesi dengan kemandulan.

“Sampai detik ini belum ada hasil riset yang membuktikan profesi perawat anestesi dengan risiko mandul,” tegas Darma Suyasa, di Denpasar belum lama ini.

Dalam ranah akademis, kata Darma Suyasa, segala sesuatunya mesti dibuktikan secara ilmiah sehingga tidak menyesatkan masyarakat awam. Meski dirinya bukan pakar atau praktisi anastesi, ia mengajak masyarakat tidak mudah mempercayai isu yang belum jelas ujung pangkalnya.

Darma Suyasa yang juga Rektor Itekes Bali mengungkapkan, tren perawat anestesiologi malah meningkat. Ini dibuktikan dengan jumlah perolehan mahasiswa pada Prodi DIV Keperawatan Anestesiologi yang dikelola Itekes Bali.

“Peluang kerja yang besar sangat memengaruhi minat mahasiswa kami. Beberapa waktu lalu kami luluskan puluhan orang, mereka berasal dari Sabang sampai Merauke. Ini membuktikan perawat anestesi dibutuhkan di seluruh Tanah Air. Kebutuhannya banyak,” ungkapnya.

Rama Pratama Karma, lulusan terbaik DIV Keperawatan Anestesiologi angkatan I Itekes Bali mengaku sama sekali tidak terusik dengan ancaman mandul dari profesinya itu.

Bahkan Rama kini tengah bersiap mencari ceah beasiswa magister anestesiologi di Inggris. “Dalam dunia medis tentu ada protokol atau standar ketat. Jadi kita ikuti saja itu, astungkara aman,” jelas Rama. TUM