Pentas Rekaman PKB XLIII Baleganjur Duta Karangasem Bius Penonton
“Duta kabupaten Karangasem bius penonton dalam pentas rekaman ajang pesta akbar Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII dengan membawakan tabuh kreasi baleganjur yang berjudul “Wandira” di pangung terbuka Arda Candra, Art Center Denpasar”
DENPASAR-DiariBali
Setelah sebelumnya sukses tampil maksimal dalam gong kebyar, kali ini baleganjur sekeha Semara Wijaya, Desa Adat Angantelu , Kecamatan Manggis duta kabupaten Karangasem juga turut tampil apik membius penonton pada perekaman PKB XLIII di Ardha Candra, Art Canter, Sabtu (5/6) malam yang pementasan resmi akan ditayangkan secara virtual pada 23 Juni mendatang.
Turut hadir untuk memberikan dukungan Kepala Bagian Kesenian kabupaten Karangasem I Nyoman Japa, S.Skar, perbekel Desa Antiga I Wayan Madra Arsana, SE, Bendesa Adat Angantelu I Gede Mara serta tim pembina dan sponsor dengan penerapan protokol kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Kabag Kesenian dinas kebudayaan kabupaten Karangasem I Nyoman Japa S.Skar mengapresiasi penampilan sekeha baleganjur Semara Wijaya diajang PKB ini. Dimana, pembawaan materi yang dibawakan ini dapat dikatakan sangat luar biasa. Hal ini terlihat dari penguasaan teknik, penjiwaan serta uger-uger sangat maksimal.
“Sangat apik dan baik, penampilannya memukau pembawaannya tenang, penguasaan gending baik meskipun dengan kerumitan motif tanpa adanya tempo. Kami kira ini penyajian yang berbeda. Pokoknya hebat penabuh ini, perfomance maksimal kami merinding,” ujar Japa setelah pementasan berakhir.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada seluruh Tim Pembina serta masyarakat dan sponsor yang terus mensuport pelaksanaan latihan.
“Tentu ini tidak instan, melainkan melalui proses disiplin dan semangat berlatih yang panjang sehingga bisa menampilkan penyajian yang baik. terimakasih kepada semua pembina dan masyarakat yang telah mendukung,” Ucapnya dengan senyum kebahagian atas kesuksesan dalam penampilan.
Sementara kordinator sekeha sekaligus komposer, I Kadek Suryantara Asmara Putra S.Sn mengatakan bahwa kreasi baleganjur yang dibawakan berjudul “Wandira” terinspirasi dari kemuliaan pohon beringin sebagai pengayom dan bersifat abadi yang dapat memberikan kemakmuran untuk masyarakat.
“Kami menyajikan bentuk varian yang berbeda dengan inovasi bentuk kekinian mulai dari bentuk gegilakan, permainan kempur gong, bentuk tempo yang berbeda pada umumnya. Ini bentuk explorasi pengkemasan yang berbeda tanpa menghilangkan pakem uger-uger yang ada, “
Dikatakan Shaolin sapaan akrabnya, kesempatan ini dimaksimalkan dengan baik semangat disiplin dalam berlatih adalah kuncinya. Tentunya proses yang terbatas ini dapat dimaksimalkan dengan teratur.
“Tentu kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh penabuh, penari, pembina, crew, sponsor serta masyarakat sehingga penampilan hari ini dapat maksimal, semoga dapat menjadi kebanggan kita bersama,” pungkas pemilik sanggar Manik Manggis. (Get)