Pascasarjana Ngurah Rai Launching “Si-Utari”

DENPASAR, diaribali.com – Sebagai bentuk adaptasi era digital, Program Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (PPs UNR) meluncurkan aplikasi “Si-Utari”, Selasa (11/6/2024), di kampus setempat.
Direktur PPs UNR Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par., MAP., menjelaskan, “Si- Utari” adalah kepanjangan dari Sistem Informasi Keuangan, Tata Usaha dan Administrasi/Kesekretariatan.
Diah mengklaim, aplikasi rancangan generasi muda lokal ini, memuat informasi tentang segala hal menyangkut PPs UNR, di antaranya data mahasiswa, dosen, jadwal ujian tesis, pembimbing hingga proses pendaftaran.
“Selama ini kan kebanyakan manual. Mahasiswa datang langsung bawa dokumen. Belum lagi harus ketemu dengan pegawai atau dosen minta acc. Kadang mis komunikasi, enggak bisa ketemu. Ini kan kurang efektif,” jelas Diah di sela sosialisasi peluncuran “Si-Utari” kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa PPs UNR.
Selain menyita waktu, pola konvensional juga sangat riskan terhadap kehilangan dokumen. Meski melalui aplikasi WhatsApp, tidak menjamin keamanan dokumen, karena bisa saja terhapus atau terkena “hack”.
Melalui “Si-Utari” ini, Diah yakin mahasiswa akan terlayani dengan baik. Ide digitalisasi, lanjut Diah, tercetus sejak ia mulai bergabung menjadi dosen di UNR, khususnya lagi sewaktu menjabat Sekretaris Direktur PPs UNR.
Pengalamannya bekerja belasan tahun di perusahaan-perusahaan asing, memicu keinginan memigrasikan secara total pola konvensional ke digitalisasi. Menurut dia, Pandemi covid-19 tahun 2020-2022 secara tidak langsung mempercepat akselerasi digitalisasi sistem dan perkuliahan di PPs UNR.
Meski demikian, Diah tak menampik masih ada sejumlah penyempurnaan dalam aplikasi, serta pelatihan bagi “user” khususnya para dosen. Sebagai sesuatu yang baru, Diah menganggap wajar sebagai tahap awal.
Rektor UNR Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., menyambut baik peluncuran “Si-Utari” sebagai sebuah inovasi dan kreativitas pimpinan PPs.
Tirka berpandangan, pelayanan berbasis digital merupakan sebuah keniscayaan di era kekinian jika tidak ingin tertinggal.
Secara pribadi, Prof. Tirka mengakui sangat terbantu dengan teknologi informasi. Apalagi dirinya sering berpergian ke luar kota dan luar negeri, tapi semua pekerjaannya terlaksana dengan baik berkat bantuan teknologi.
“Saya rasa semua bisa dipelajari. Modal utama laptop, smartphone dan jaringan internet sudah punya. Tinggal butuh komitmen. Ini bukan soal mau atau tidak, tapi keharusan,” tegas Prof. Tirka. Zor