Kenalkan Manfaat Biopori di Desa Petang, Bagian Program Kelompok 11 KAT UNR

D1
BIOPORI-Kelompok 11 KAT UNR Tahun 2021 memberikan sosialisasi biopori di Desa/Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

BIOPORI-Kelompok 11 KAT UNR Tahun 2021 memberikan sosialisasi biopori di Desa/Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

DENPASAR-DIARIBALI.COM

Kelompok 11 Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Universitas Ngurah Rai (UNR) di bawah asuhan dosen pembimbing Sri Sulandari, S.Sos.,MAP., dan Putu Gede Denny Herlambang., ST., MM., memperkenalkan biopori di lokasi pengabdian Desa/Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Program yang menggandeng Komunitas Toltol ini, diawali dengan sosialisasi biopori dengan peserta Perbekel Desa Petang, para Kepala Dusun, Ketua BPD beserta jajaran masing-masing. Barulah dilanjutkan dengan praktik pembuatan 10 titik biopori di Pura Puncak Manik, Pura Puseh dan Pura Desa.

Dikonfirmasi di Denpasar, Kamis (2/12), Sri Sulandari menjelaskan, alasannya memilih biopori sebagai salah satu agenda penting KAT karena biopori belum terlalu dikenal masyarakat, padalah lubang-lubang biopori memiliki segundang manfaat bagi manusia dan alam sebagai implementasi nilai luhur Tri Hita Karana.

Sri merinci manfaat biopori, antara lain mencegah banjir, memperkaya ‘tabungan’ air dalam tanah, mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, menghasilkan kompos alami, hingga menjaga keseimbangan alam. “Jadi dengan biopori tidak ada genangan air yang menjadi awal sumber penyakit,” jelas Sri.

Yang tak kalah penting, pura sebagai tempat suci umat Hindu harus dijaga kebersihannya. Sehingga biopori sangat tepat dijadikan solusi mengurangi sampah sisa upakara. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat juga menjadi keniscayaan di era new normal saat ini.

Sri berharap, perangkat desa dan dusun yang telah diberikan sosialisasi menyebarkan ke masyarakatnya masing-masing, sehingga Petang yang dikenal dengan tanahnya yang subur menjadi lebih subur lagi serta terhindar dari bencana banjir.

BACA JUGA:  Walikota Jaya Negara Resmikan Gedung Pastoran Gereja Katholik Santo Petrus

I Made Dwiantara, dari komunitas Toltol mengaku gencar memperkenalkan biopori di masyarakat. Selain biopori, komunitas ini juga gencar memerangi sampah plastik dan pembuatan cairan eco enzyme, cairan sejuta manfaat berbahan dasar buah sisa makan.

“Kami telah mempraktikkan biopori dan eco enzyme di kampus UNR setelah ada kerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,” jelas Dwiantara. Perbekel Petang dan jajaran di bawahnya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. TUM