Keadilan Harus Diperjuangkan, Parta : “Nyen Orin Ngitung Payuk Jakan Pedidi”

IMG-20250217-WA0022
I Nyoman Parta

Gianyar,diaribali.com
Anggota DPR RI Dapil Bali I Nyoman Parta mengajak para driver pariwisata Bali untuk berjuang terkait permasalahan yang dialami para driver di tanah kelahiran sendiri.Keadilan tidak akan datang begitu saja tanpa adanya perjuangan

Demikian pernyataan tegas disampaikan politisi  Fraksi PDIP asal Desa Guwang, Sukawati,Gianyar saat bertemu ratusan  driver yang tergabung dalam forum perjuangan driver pariwisata Bali, belum lama ini di Barong Stage Bale Kulkul, Gianyar.

Dihadapan driver Parta melontarkan pernyataan tergas bahwa keadilan tidak bisa didapatkan jika hanya berdiam diri maupun dengan semedi sehari penuh.

Keadilan mesti dilalui perjuangan, tanpa perjuangan mustahil keadilan akan datang dengan sendirinya. “Yen nyak ulian semedi awai teka keadilan, tiang kal semedi awai. (Kalau dengan semedi datang keadilan saya akan bersemedi sehari penuh tanpa harus melakukan apa-apa) saya bukan ga percaya dengan doa. Tapi harus bergerak,” terangnya.

Jika ada keluhan-keluhan sampaikan aspirasi anda ke gedung dewan, mohon untuk memperjuangkan aspirasi. Luangkan waktu anda 2 jam saja sampaikan disana kepada wakil rakyat yang ada dari masing-masing kabupaten/ kota.

“Saya yakin kalau anda datang berbanyak jangankan enam tuntutan tambah lagi delapan bahkan diminta ada lagi yang lain? bakal  diserap aspirasi ini demi masyarakat Bali,” imbuh mantan Komisi IV DPRD Provinsi Bali ini.

Lebih jauh disampaikan kalau tidak mau memperjuangkan nasib dan kelangsungan hidup ke depan siapa lagi yang disuruh berjuang. Harus sampaikan aspirasi ini. Aspirasi bisa disampaikan ke DPRD Bali atau setelah pelantikan Gubernur terpilih pada (20/2), mohon untuk audiensi dengan gubernur.

BACA JUGA:  Wawali Arya Wibawa Hadiri Rakor Pengamanan Hari Suci Nyepi Caka 1947

Di Bali, lanjut Parta, jalan banyak yang berlubang,  kendaraan tanpa plat banyak berseliweran di jalan, ini pembiaran namanya. Apalagi nanti ada efisiensi di Kementerian PU tentu akan berdampak dengan infrastruktur jalan di Bali. Sementara mobil plat non DK banyak beroperasi sebagai taksi online di Bali.

“Ini harus diatur, harus ada pembatasan, kalau tidak Bali akan macet dimana-mana. Kendaraan di Bali harus teregister agar ada data kendaraan.
Jangan sampai merumput di Bali, buang gas karbo di Bali namun bayar pajaknya di luar,” beber Parta.

Parta mengajak Forum driver untuk berjuang  demi menjaga pariwisata Bali, demi payuk jakan pedidi (demi memenuhi kebutuhan sendiri) harus berani bejuang. “Siapa disuruh menjaga pariwisata Bali, siapa disuruh memperjuangkan nasib anda  kalau anda sendiri tidak mau berjuang. Jangan seterusnya berada di zona nyaman, cukup sampai disini,” pungkas Parta. (Art)