Inovasi PKM Unwar, Pengembangan Furnitur Ergonomis untuk Penyandang Disabilitas

Universitas Warmadewa kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program pengabdian masyarakat. Salah satu program inovatif yang saat ini sedang dilaksanakan adalah Desain dan Pembuatan Furnitur Ergonomis sebagai Penunjang Aktivitas bagi Penyandang Disabilitas Fisik, yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Warmadewa. Program ini berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali, sebuah organisasi nirlaba yang telah lama berperan dalam memberikan rehabilitasi dan layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas di Bali sejak 2001.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan produk furnitur yang dirancang khusus guna menunjang aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas fisik. Furnitur tersebut tidak hanya memperhatikan aspek fungsionalitas, tetapi juga mempertimbangkan ergonomi, kenyamanan, serta kemudahan akses bagi penggunanya. Desain furnitur seperti kursi dukungan (support chair) dan walker yang ergonomis akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan mobilitas dan kemandirian penyandang disabilitas.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh YPK adalah keterbatasan peralatan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan khusus para penyandang disabilitas. Kondisi furnitur yang tidak memadai dan alat bantu yang kurang layak sering kali menghambat aktivitas sehari-hari mereka. Dalam program ini, tim dari Universitas Warmadewa mengembangkan desain kursi dan walker yang lebih sesuai dengan standar ergonomis, guna mendukung kenyamanan dan keamanan para pengguna.
Desain Inklusif dan Solusi Ergonomis Proses desain dimulai dengan melakukan pengukuran dimensi tubuh pengguna, menganalisis aktivitas yang akan dilakukan, serta menyesuaikan furnitur dengan kondisi lingkungan yang ada. Desain 3D furnitur yang dihasilkan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Warmadewa ini memperhitungkan aspek kenyamanan dan fungsionalitas. Kursi yang dirancang memberikan dukungan struktural yang baik untuk punggung dan tulang belakang pengguna, sedangkan walker yang dikembangkan menawarkan stabilitas dan kemudahan dalam bermanuver, sehingga dapat mendukung aktivitas mobilitas dengan lebih baik.
Dalam pelaksanaan program ini, pendekatan lintas keilmuan sangat penting. Tim pengabdian menggabungkan ilmu arsitektur, desain interior, teknik, dan terapi fisik untuk menciptakan produk yang benar-benar memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. Selain itu, input dari pengguna juga sangat diperhatikan dalam proses pengembangan, sehingga hasil akhir benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dampak Positif bagi YPK dan Penyandang Disabilitas Program ini tidak hanya menghasilkan furnitur yang lebih ergonomis, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi YPK Bali dan para penyandang disabilitas yang menjadi penerima manfaat. Furnitur yang lebih baik memungkinkan para penyandang disabilitas untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri, mengurangi ketergantungan pada bantuan orang lain. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong YPK untuk mengembangkan kapasitas produksi alat bantu secara mandiri di masa depan, mengurangi ketergantungan pada penyedia eksternal.
Dengan adanya dukungan dari DPPM Universitas Warmadewa, program pengabdian masyarakat ini menjadi langkah nyata dalam memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi masyarakat penyandang disabilitas. Diharapkan hasil dari proyek ini dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh organisasi lain yang memiliki visi serupa, serta mendorong peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya aksesibilitas dan inklusi bagi penyandang disabilitas.rl