
Unwar Kembangkan Game Virtual Reality Bubble Pop untuk Rehabilitasi Penyandang Disabilitas

Dalam upaya memberikan solusi inovatif bagi penyandang disabilitas fisik, Universitas Warmadewa telah meluncurkan program pengabdian masyarakat yang bertujuan mengembangkan game berbasis Virtual Reality (VR) sebagai sarana rehabilitasi fisik.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Warmadewa sebagai bagian dari komitmen universitas untuk memajukan pengembangan teknologi kesehatan dan mendukung masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu mitra utama dalam proyek ini adalah YPK (Yayasan Peduli Kemanusiaan) Bali, yang telah melayani penyandang disabilitas di Bali sejak 2001. Teknologi VR, yang umumnya dikenal dalam dunia hiburan dan permainan, kini digunakan sebagai media terapi dengan memanfaatkan potensi interaksi virtual untuk meningkatkan fungsi fisik dan keseimbangan para penyandang disabilitas.
Melalui game yang didesain khusus, penyandang disabilitas dapat melakukan latihan fisik yang biasanya membutuhkan waktu lama dan intensif secara lebih menyenangkan dan interaktif. Program rehabilitasi berbasis VR ini menawarkan metode inovatif yang dapat membantu mereka memulihkan kemampuan motorik, keseimbangan, dan koordinasi gerak.
Salah satu inovasi yang telah dikembangkan adalah game bernama Bubble-Pop. Game ini dirancang untuk melatih gerakan fisik pengguna melalui aktivitas memecahkan gelembung dalam dunia virtual. Dengan menggunakan kacamata VR dan kontroler khusus, pengguna dapat merasakan pengalaman bermain yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk proses terapi mereka.
Gelembung yang muncul dari berbagai arah memerlukan koordinasi gerak yang baik untuk dipecahkan, sehingga melatih motorik pengguna secara signifikan. Aplikasi ini dapat diakses oleh penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda maupun mereka yang tidak menggunakan kursi roda, sehingga inklusivitas tetap terjaga.
Proses pengembangan aplikasi VR ini tidak terlepas dari dukungan lintas keilmuan, di mana tim pengabdian masyarakat dari Universitas Warmadewa menggabungkan bidang arsitektur, teknologi informasi, dan rehabilitasi. Penggabungan berbagai disiplin ilmu ini memungkinkan terciptanya lingkungan virtual yang mendukung kebutuhan terapi fisik dan emosional penyandang disabilitas. Aspek penting lainnya adalah imersivitas dan desain aset 3D yang dirancang sedemikian rupa agar pengguna merasa nyaman dan termotivasi saat menjalani sesi terapi.
Tahap pertama dari program ini adalah identifikasi kebutuhan terapi di YPK Bali, di mana pengguna yang memenuhi kriteria dipilih untuk menjalani terapi berbasis VR. Kriteria ini termasuk emosi yang stabil, kemampuan untuk memahami instruksi, keterampilan sosial yang memadai, dan kapasitas fisik yang sesuai. Setelah identifikasi ini, tim pengembang dari Universitas Warmadewa merancang dan membuat aplikasi Bubble-Pop dengan mengintegrasikan aspek-aspek kebutuhan terapi fisik yang spesifik.
Implementasi awal game ini telah dilakukan di YPK Bali, dan dalam tiga bulan ke depan, efektivitas penggunaan game akan terus dievaluasi. Data yang dikumpulkan dari sesi terapi ini akan digunakan untuk menyempurnakan aplikasi dan memastikan bahwa hasil rehabilitasi maksimal dapat dicapai. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas di Bali, tetapi juga menjadi model inovasi yang dapat diadopsi di berbagai pusat rehabilitasi lainnya.
Dengan adanya dukungan dari DPPM Universitas Warmadewa, program pengabdian masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi, teknologi, dan masyarakat dapat menciptakan solusi yang inovatif dan berdampak positif bagi mereka yang membutuhkan. Universitas Warmadewa berharap bahwa hasil dari proyek ini dapat memperkuat kualitas layanan rehabilitasi di Indonesia dan mendorong pengembangan teknologi lebih lanjut di masa depan.rl