Hasil KKN IPE Polkesden di Nusa Penida

1000079270
Penutupan KKN IPE di Nusa Penida, Klungkung, Jumat (2/2/2024).

KLUNGKUNG, diaribali.com -Politeknik Kesehatan Denpasar (Polkesden) menggelar penutupan Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN IPE) tahun 2024 di Nusa Penida, Klungkung, pada Jumat (2/2/2023).

KKN IPE yang melibatkan 150 mahasiswa dari lintas disiplin ilmu ini tersebar di enam desa diantaranya Desa Kutampi, Toya Paket, Klumpu, Sakti, Batununggal dan Desa Pet.

Penutupan KKN IPE, ditandai dengan diserahkannya kembali mahasiswa dari Pemkab Klungkung kepada pihak Polkesden dan dirangkai dengan kegiatan EXPO produk hasil inovasi mahasiswa selama mengikuti KKN yang dihasilkan dari pemanfaatan pangan lokal.

Direktur Poskesden, Dr. Sri Rahayu, S.Kp.,Ns.,STr.,Keb., M.Kes., mengatakan, KKN IPE merupakan salah satu wujud dalam mensukseskan enam pilar transformasi kesehatan yang pertama yakni, pelayanan primer. “Dalam pelayanan primer mahasiswa menggali bagaiamana melakukan upaya preventif, promotif dan memberikan edukasi kepada masayarakat dalam bidang kesehatan,” jelasnya.

Ia melanjutkan, selama masa KKN yang berlangsung sejak 15 Januari lalu, ada dua manfaat besar yang berhasil dicapai, yakni menemukan persoalan kesehatan berikut solusinya, serta berhasil menemukan sumber pangan lokal untuk meningkatkan gizi masyarakat setempat.

“Dari potensi pangan lokal yang ada di desa setempat mahasiswa kami memberikan edukasi kepada masyarakat dengan harapan potensi pangan lokal tersebut bisa didaya gunakan. Produk inovasi ini diharapkan tidak membosankan dalam penyajiannya sehingga anak balita dalam pemberian makanan tambahan bisa menarik dalam penyajiannya,” kata Sri Rahayu.

BACA JUGA:  Fokuskan Layanan Kesehatan, Posyandu Paripurna Kecamatan Denpasar Utara Digelar

Demikian juga dengan produk inovasi lainnya yang diharapkan dapat mendongkrak nilai ekonomi dari pemanfaatan potensi pangan lokal yang akan berdampak pada nilai kesehatan masyarakat sekitar.

Sri Rahayu yang didampingi Wakil Direktur I, Ni Luh Kompyang Sulisna Dewi,S.Kep, Ners, M.Kep dan Wakil Direktur II, Ida Bagus Made Putra Mahendra,S.Kom, M.P.H., menyampaikan hasil evaluasi KKN dari enam desa ditemukan permasalah kesehatan yakni stunting, dalam mengatasi masalah tersebut dilakukan sosialisasi door to door, posyandu balita, kelas ibu hamil dan demonstrasi pembuatan PMT balita.
“Sementara masalah kesehatan hipertensi lansia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada remaja untuk mengatasinya sudah dilakukan posyandu lansia screening gula darah dan pemeriksaan tensi serta senam lansia. Selain itu mahasiswa kami memberikan penyuluhan gizi seimbang pada remaja,” jelasnya.

Sri Rahayu menambahkan, KKN IPE di tahun berikutnya diharapkan dapat menghasilkan perubahan nyata dalam mengatasi permasalahan kesehatan, khusunya di tiga kabupaten yakni, Buleleng, Bangli dan Klungkung.