4 Event Kolaborasi Unud dengan ISYA Resmi Ditutup

ISIF 2023
Peserta International Science and Invention Fair 2023

BADUNG, diaribali.com – International Science and Invention Fair (ISIF) 2023 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (ISYA) berkolaborasi dengan Universitas Udayana (Unud) melalui Kantor Urusan International (KUI)  yang berlangsung selama empat hari, secara resmi ditutup pada Jumat (10/11/2023) di Auditorium Widyasabha Kampus Unud Jimbaran

 

Selain ISIF, tiga event lainnya yang digelar secara bersamaan yakni Invention and Innovation Fair (IIF), National Research Teacher Competition (NRTC), International Research Teacher Competition (IRTC).

 

Kepala Kantor Urusan International, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, SS.,M.Hum., Ph.D., mengucapkan terimakasih kepada semua tim atas upaya dan komitmennya sehingga acara ini berjalan dengan baik.

 

Senja merasa yakin, semua tim yang mengikuti acara ini akan mengalami perkembangan di masa yang akan datang serta dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakt luas.

 

Kompetisi ini, lanjut Senja, penting untuk menumbuhkan ilmu, memperdalam pemahaman, membina pembelajaran dan juga sebagai refleksi. Menang dan sukses, katanya, adalah bagian dari kehidupan. “Tapi juga kalah bukanlah akhir dari segalanya, justru menjadi kesempatan untuk mencari cara agar bisa maju ke depannya,” ujarnya.

ISIF 2023

Senja melanjutkan, keberhasilan akan memotivasi dan memberikan kepercayaan diri untuk menghadapi langkah selanjutnya untuk mencapai tujuan yang lebih besar lagi. Dan persaingan dapat memberikan pembelajaran tentang pentingnya kerjasama, serta komitmen terhadap suatu tugas dan menghormati lawan.

BACA JUGA:  Percepat Pelaksanaan Sekolah Madyama Widyalaya, DPD RI Gelar FGD di Denpasar

 

“Kita perlu bekerja lebih keras agar berhasil karena hal-hal baik bisa dilakukan, tidak datang dengan mudah. Kita perlu berupaya dan memperhatikan detail dan keseluruhannya situasi,” pungkas Senja.

 

 

Sementara President of IYSA, Deni Irawan, M.Pd,  menyampaikan dari empat event yang diselenggarakan, ISIF merupakan yang terbesar dan kali ini memasuki penyelenggaraan yang ke-5.

 

Tujuan diadakannya event ini, kata dia, untuk memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk mengaktualisasikan bidang Sains, Teknologi atau penggabungan keduanya agar bisa bersaing secara global serta meningkatkan kompetensi para pelajar.

Pesertanya 685 tim yang terdiri dari 421 tim online dan 264 offline dari 28 negara. 10 negara di antaranya datang secara langsung ke Bali, yakni Kazakhstan, Uzbekistan, Hongkong, Malaysia, Iran, Meksiko, Rumania, Singapura dan Indonesia. Sedangkan sisanya mengikuti secara online.

“Harapnya dengan event ini dapat meningkatkan kreativitas pelajar dan mahasiswa di Indonesia dan dunia terutama, bagaimana seorang siswa itu mencipta suatu karya dan mengimplementasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. dan bisa juga mewadahi anak lebih berkreasi,” pungkasnya. Zor