Wisuda Ke-35, Polkesden Lepas 675 Tenaga Kesehatan. Lulusan Tersebar di Berbagai Negara
DENPASAR, diaribali.com – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Denpasar (Polkesden) melepas sebanyak 675 lulusan pada upacara Wisuda ke-35 yang berlangsung pada, Senin (2/10/2023) bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center.
Dari 675 orang yang diwisuda terdiri dari 340 orang program diploma tiga dan 335 orang program sarjana terapan. Selain itu Polkesden telah melepas lulusan dalam pengukuhan profesi sejumlah 38 lulusan Profesi Ners dan 107 lulusan profesi Bidan. Dengan demikian, hingga saat ini alumni Polkesden berjumlah 11.294 orang yang terdiri dari 8.283 orang Ahli Madya Kesehatan, 2.313 orang Sarjana Sain Terapan, dan 698 Program Profesi.
Direktur Polkesden Dr. Sri Rahayu, S.Kp., Ns, STr. Keb, M.Kes., menyampaikan, lulusan Polkesden telah dibekali berbagai kompetensi, selain kompetensi inti juga dibekali dengan kompetensi tambahan sesuai dengan visi dan misi di masing-masing prodi.
“Kami memiliki visi dan misi untuk menjadi perguruan tinggi kesehatan yang bermutu, profesional, memiliki kompetensi dan berbudaya dan kesehatan pariwisata pada tahun 2030 sehingga lulusan diharapkan siap untuk bersaing di era global baik dalam negeri dan luar negeri,” ucap Sri Rahayu.
Lebih lanjut dikatakan, dalam mensukseskan transformasi kesehatan sesuai arahan dari Menteri Kesehatan, sebagian besar lulusan diharapakan bekerja di luar negeri dan memenuhi kebutuhan di dalam negeri khususnya di wilayah Provinsi Bali. “Kami optimis lulusan Polkesden akan mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain,” imbuhnya.
Polkesden telah menjalin kerjasama dengan universitas luar negeri untuk mendukung penyelenggaraan Kelas Internasional. Lulusan juga telah terserap pada pasar kerja sebagai tenaga kesehatan di sektor pemerintahan maupun swasta, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
”Di luar negeri, lulusan Polkesden bekerja di bidang kesehatan tersebar di negara Amerika, Jepang, Belgia, Belanda, Jerman dan Timor Leste,” jelasnya.
Sri Rahayu melanjutkan, dalam upaya peningkatan kualitas layanan, Polkesden akan mengembangkan dan membuka program studi baru, diantaranya Prodi Sarjana Terapan Kesehatan Gigi, Prodi Diploma III Tenaga Kesehatan Tradisional, Prodi Sarjana Terapan Asuransi Kesehatan, Prodi Diploma III Entomologi Kesehatan, Prodi Magister Keperawatan, dan Ocupacy Teraphy.
Selain mendidik mahasiswa program regular, lanjutnya, Polkesden juga menyelenggarakan program Kelas Afiliasi atau Alih Jenjang dan Program Profesi. Program alih jenjang merupakan program pendidikan lanjutan bagi lulusan Diploma III untuk melanjutkan ke Sarjana Terapan dengan masa tempuh pendidikan selama 1 tahun. Untuk program profesi, saat ini Poltekkes Kemeneks Denpasar telah menyelenggarakan program Profesi Ners dan Profesi Bidan dengan masa studi 1 tahun setelah menyelesaikan sarjana terapan.
”Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan saudara-saudara yang telah menyelesaikan pendidikan. Dengan ijazah yang Saudara peroleh, Saudara segera memikul tanggung-jawab yang lebih besar. Karena itu, disamping Saudara menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah Saudara peroleh, Saudara berkewajiban pula mengamalkan sikap positif untuk selalu belajar, bekerja cerdas dan berkompetisi secara positif untuk kemajuan bersama dan menyongsong masa depan sebagai tenaga kesehatan yang profesional,” imbuhnya.
Sementara, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg, Arianti Anaya, MKM., mengatakan peminat tenaga kesehatan di luar negeri sangat tinggi, untuk itu Dirjen Kemenkes RI melakukan berbagai MoU agar bisa mengirim lulusan kesehatan ke luar negeri, khususnya perawat.
”Beberapa negara membutuhkan 1.000 perawat, tapi kita sering kali menjumpai permasalahan seperti Gap kompetensi, ini yang perlu diatasi dan perawat Indonesia diminati karena buat mereka perawat Indonesia sabar, kita perlu meningkatkan kompetensi saja,” ujarnya.
Ia berharap lulusan Polkesden tidak hanya menjadi tenaga kesehatan di luar negeri namun seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Bali dan sekitarnya.
”Jangan sampai kita ada Polkesden milik Kementerian tapi masih ada Puskesmas yang tidak lengkap jenis tenaga kesehatannya, karena itu prioritas utama, untuk bisa memberikan pelayan terbaik,” pungkasnya.
Kompetensi perawat akan terus ditingkatkan, tidak hanya sebagai pearawat umum tetapi juga perawat spesialis anstesi, perawat spesialis ankologi, mengingat Bali memiliki banyak Rumah Sakit Internasional. Zor