Upaya Cegah Stunting di Bali, BKKBN Tingkatkan Kompetensi TPK
DENPASAR, diaribali.com-Perwakikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada Desember tahun 2021 lalu.
TPK ini bertugas untuk mendampingi keluarga beresiko stunting di setiap desa yang terdiri dari tenaga bidan, kader PKK dan Kader KB.
Tim Pendamping Keluarga perlu diberikan pengetahuan dalam rangka melaksanakan tugasnya di lapangan, sehingga dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi TPK. Untuk itu dilaksanakan pelatihan bagi tim Fasilitator TPK di Hotel Swiss-Belresort Waru Jimbar, Sanur Denpasar pada Kamis, (2/6).
Tim fasilitaor ini nantinya akan melanjutkan estafet materi kepada para kader TPK di setiap desa. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali diwakili Sekretaris Badan, I Made Arnawa, menyampaikan, tim pendamping keluarga (TPK) ini sangat penting dalam penanganan stunting sebagai Langkah preventif untuk membantu mengatasi permasalahan stunting di tingkat Desa.
“Gerakan TPK ini merupakan sebuah gerakan preventif, promotif dan tindakan serta akan membantu jalannya komunikasi pada tenaga Kesehatan sekaligus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat,” kata Arnawa.
Di dalam tim pendamping keluarga tersebut, terdapat bidan, tim penggerak PKK serta kader KB yang dapat membantu memberikan pembinaan guna menciptakan ketahanan keluarga. Edukasi pencegahan stunting dilakukan melalui kunjungan ke rumah yang menjadi sasaran keluarga berisiko stunting termasuk calon pengantin.
“Sasaran dari tim TPK ini adalah ibu hamil, ibu pasca salin, ibu menyusui, keluarga dengan anak usia 0-59 bulan hingga calon pengantin. Hal ini merupakan salah satu bentuk kebaruan dari sebelumnya dalam penanganan Stunting dengan fokus utama penajaman intervensi hulu dengan prioritas mencegah lahirnya anak stunting,” jelasnya.
Arnawa juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat gerakan akar rumput yang dilaksanakan oleh TPK bekerjasama dengan seuruh elemen desa dan secara vertikal di bawah koordinasi kabupaten dan kota.
Diharapkan pelaksanaan pendampingan dengan melibatkan 8717 orang kader TPK di seluruh Bali dapat memberikan dampak signifikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu, balita dan fasilitasi bantuan sosial ztunting bagi keluarga berisiko stunting.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari yaitu tanggal 2-4 Juni 2022, dengan jumlah peserta 42 orang terdiri dari Unsur OPD-KB Kab/Kota Se-Bali, Unsur Dinas Kesehatan Kab/Kota Se-Bali, Unsur TP PKKK Kab/Kota Se-Bali dan Unsur PKB/PLKB Se Bali. Kegiatan dilaksanakan dalam 2 angkatan, sebelumnya sudah dilaksanakan untuk angkatan pertama. RL