Dandim Badung Kolonek Inf I Made Alit Yudana

Terkait PPKM Darurat, Ini yang Dilakukan Dandim Badung

Bagikan

“Pemberlakuan PPKM Darurat di Bali, TNI turut bersinergi dengan o
Pemerintah maupun stakeholder terkait dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 dengan menyadarkan masyarakat agar patuh dengan imbauan pemerintah dan melakukan pengetatan terhadap pintu masuk Bandara dan pelabuhan Benoa”

DENPASAR- DiariBali
Pemberlakuan PPKM Darurat di Pulau Dewata, Bali menjadi perhatian TNI dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 bersama Pemerintah dan stake holder terkait dalam penyadaran kesadaran masyarakat terhadap aturan maupun himbauan yang berlaku dari Pemerintah.

Demikian disampaikan Dandim Badung Kolonel Inf. I Made Alit Yudana saat diwawancarai disela kegiatan serah terima jabatan Dandim Ginyar, di Korem 163/Wira Satya, Senin (5/7).

Dandim Alit Yudana mengatakan selama PPKM Darurat ini, TNI membantu upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Bali, pasalnya belakangan ini Bali terjadi peningkatan kasus Covid yang lumayan tinggi.
Sehingga, perlu intensifkan secara masif kegiatan melalui Pemberlakuan Perbatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan mendukung apa arahan dari oemerintah pusat.

Masyarakat sebenarnya sudah tahu, namun perlu disadarkan terhadap kepatuhan protokol kesehatan, mematuhi aturan dalam PPKM Darurat, maupun vaksinasi, sehingga perlu kesadaran masyarakat.

Terkait vaksinasi, lanjut Alit Yudana, dengan dilakukan vaksinasi di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar kemarin, serbuan masyarakat atau animo untuk mendapatkan vaksinasi sangat tinggi. Dirinya juga menyampaikan bahwa Bali ini harus diselamatkan dari Covid-19 dengan memperkecil tingkat paparan Covid-19 ini.

“Masyarakat sudah tau, namun perlu disadarkan kembali. Antusiasme masyarakat Bali terhadap vaksinasi sangat luar biasa, mungkin dengan ada wacana Bali akan dibuka pintu pariwisata internasional maka kepatuhan sangat antusias,” akunya.

Meminimalisir penyebaran Covid-19 di Bali, TNI juga melakukan pengetatan di pintu masuk dan keluar Bali juga dilakukan pengetatan penjagaan seperti Bandara Ngurah Rai dan pelabuhan Benoa.

“Kita sudah lakukan pengetatan di pintu bandara dan pelabuhan benoa. Stake holder terkaut juga turun, ermadum forkofinda juga sudah mulai turun ke lapangan untuk mengawasinya,” bebernya.

Selain itu, Alit Yudana juga menyampaikan bahwasannya tingkat hunian di rumah sakit dari pasien Covid-19 memang tergolong rendah dibandingkan dengan rumah sakit di luar Bali. Namun, mobilitas dari PPKM ini sangat tinggi, mengingat banyak mobilitas ke luar Bali, maka perlu dilakukan penjagaan yang ekstra ketat.

“Kita dituntut menyadarkan masyarakat agar masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan, vaksinasi, maupun imbauan pemerintah,” pungkasnya. (Tim)