SMP Nasional Ikut Lestarikan Budaya Bali

SMP Nasional
Penampilan peserta lomba metembang pop Bali di SMP Nasional Denpasar

DENPASAR, diaribali.com – Sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Bali yaitu, Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, SMP Nasional Denpasar(Spenas) menggelar lomba Mesatua, Nyurat aksara Bali, Puisi, dan megending rare, serangkaian dengan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI tahun 2024.

Kepala Spenas, Ni Putu Supadmi, S.Pd, mengatakan, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Spenas menjadi kegiatan rutin tiap tahun, yang diikuti peserta dari SD se-kota Denpasar dengan antusias yang luar biasa.

Supadmi merinci, lomba yang melibatkan 135 peserta SD se Kota Denpasar terdiri dari 74 peserta aksara Bali, 18 peserta mesatua Bali, 22 peserta matembang pop Bali anak dan 21 peserta ngwacen.

“SMP Nasional sangat menjunjung tinggi adat dan budaya Bali. Sehingga kami mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi meriahkan bulan bahasa Bali yang berlangsung selama dua hari 17 dan 18 Februari,” kata Supadmi, Minggu (18/2/2024) di sela acara.

Momen ini, kata Supadmi, sebagai ajang untuk memperkenalkan keberadaan Spenas kepada masyarakat dengan harapan peserta yang mengikuti lomba melanjutkan pendidikan jenjang SMP di Spenas, karena selain sarana dan prasarana yang sangat memadai, guru-guru nya berkualitas dan berkompeten.

“Sebagai bentuk promosi, selain mengadakan lomba kami juga mengadakan try out pada Januari lalu yang diikuti 1.225 peserta SD se-Kota Denpasar, jumlahnya sangat membludak dari tahun sebelumnya, kami berharap 50 persennya gabung di sini,” kata Supadmi.

Pada lomba kali ini, SD Saraswati 2 Denpasar menjadi pemenang dan mendapatkan piala bergilir. “Khusus pemenang piala bergilir, jika melanjutkan di SMP Nasional akan mendapatkan potongan biaya uang gedung sebanyak 25 persen. Kami sudah membuka pendaftaran peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025, mari bergabung,”. ajaknya.

Dewan Juri Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum., mengaku kagum dengan penampilan peserta khusuhnya mesatua Bali, mereka melakukan latihan dan persiapan yang sangat baik hingga bisa memberikan penampilan maksimal.

“Jujur kami sampai kebingungan mau memberikan nilai berapa, karena semua peserta  penampilannya luar biasa bagus-bagus,” kata Prof Suwija.

Di sini, kata Prof. Suwija, tim juri memberikan penilaian dari segi pelafalan, penghayatan dan penampilan baik ekspresi, raut wajah, kedipan mata. Selain itu gerakan tubuh dan penguasaan materi juga menjadi penilain tim juri. Zor