iklan warmadewa iklan stikom

Desa Marga Dajan Puri dan Dua Desa Adat Ikut Meriahkan Bulan Bahasa Bali VI

Peserta lomba bulan bahasa bali
Suasana lomba serangkaian pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024, Minggu (18/2) di Pura Bale Agung Sembung, Tabanan.

TABANAN, diaribali.com – Puluhan siswa – siswi Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mengikuti lomba, serangakain pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VI Tahun 2024, Minggu (18/2) di Pura Bale Agung Sembung, Tabanan.

Acara ini turut melibatkan 12 PKK sebagai peserta, mereka mengikuti lomba cerdas cermat dalam bahasa Bali, 30 peserta tingkat SD mengikuti lomba nyurat dan ngewacen aksara Bali, 30 peserta TK mengikuti lomba menggambar.

Perbekel Desa Marga Dalam Puri, I Gusti Ngurah Dana mengatakan, selain sebagai bentuk pelestarian terhadap adat dan budaya Bali, kegiatan yang berkolaborasi dengan Desa Marga Dajan Puri, Desa Adat Tengah, dan Desa Adat Tengah Kangin bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat  sekaligus memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengasah kreatifitas sejak dini.

Terlebih bagi PKK, acara ini menjadi ajang untuk melatih keberanian tampil di depan umum dan memberikan motivasi dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat sehingga mampu bersaing.

“Kami ingin masyarakat kami tampil dan berani dan peningkatan sumber daya manusia juga lebih baik,” kata Gusti Ngurah Dana usai acara.

Ia menambahkan, untuk pelaksanaan tahun berikutnya, pihaknya akan melakukan evaluasi sehingga lebih baik dan berkualitas.”Kami akan meningkatkan kualitas pelaksanaan ini dan berkualitas, tentu kami akan berbenah untuk kegiatan berikutnya,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Majelis Desa Adat (MDA) Kecamatan Marga, Drs. Ida Bagus Anom, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, Bali sebagai jendela pariwisata dunia harus tetap mempertahankan adat dan budayanya di tengah gempuran arus globalisasi.

BACA JUGA:  Sekda Alit Wiradana Buka Lomba Megender Berpasangan

“Maka pelu digalakkan upaya tradisional agar adat Bali mempunyai ciri khas bagi orang Bali sendiri, sehingga orang Bali jangan sampai hilang kebali-baliannya,” imbuh Ida Bagus Anom.

Adat dan budaya Bali menjadi magnet untuk menarik perhatian banyak orang, baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga datang berkunjung Bali yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan bagi masyarakat Bali.

“Bagi semeton Bali ngiring galakkan lomba bahasa Bali, karena sastra dan aksara Bali adalah sumber untuk membaca warisan budaya leluhur Bali berupa lontar Bali. Karena dalam lontar adalah sumber ilmu pengetahuan Bali,” ajaknya.

Pemenang lomba diberikan hadiah berupa piala, piagam dan cinderamata. Zor