Penurunan Baliho Babi Guling, Ini Penjelasan Kasatpol PP Bali
DENPASAR, diaribali.com-Penurunan baliho babi guling yang viral di media sosial sejak beberapa hari lalu medapat respon dari Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi.
Rai Dharmadi pada Selasa (1/10/2022) mengatakan, pencabutan baliho dan spanduk yang terpasang baik di jalur KTT G20 maupun diluar itu, atas dasar pertimbangan seperti tanggal berlaku sudah kadaluarsa, tidak memiliki izin, terpasang di tiang listrik atau pohon, dan melewati pembatas jalan.
“Semua spanduk kami cabut. Kalau ada kesan bahwa kita mendukung siapa-siapa tidak ada urusan. Kami professional saja. Kami pastikan, baliho yang masih ada terpampang di jalur-jalur menuju KTT G20 tidak ada, kalaupun ada kami akan tindak lanjuti,” tegasnya kepada wartawan di Denpasar.
“Sebagai tuan rumah kita menyiapkan diri dengan mengadakan bersih-bersih lingkungan. Dalam hal ini material promosi dan lapak-lapak di atas trotoar kita himbau untuk pindah, baliho, pamflet dan spanduk, kita turunkan,” imbuh dia.
Ia melanjutkan, di sepanjang jalur yang dilewati delegasi KTT G20 akan dipasang 2.500 penjor dari ukuran sedang hingga besar. Kata dia, penjor menjadi simbol tradisi budaya Bali untuk menyambut tamu.
“Yang akan dipasang adalah penjor, setinggi 6-7 meter, itu bagian dari budaya kita untuk penyambutan tamu atau momen penting, jadi untuk sementara material promosi kita turunkan dulu,” katanya.
Ia menambahkan khusus billboard besar yang tidak ada kaitannya dengan KTT G20 akan dikomunikasikan dengan pemilik billboard. Dengan harapan bisa diganti sementara untuk event internasional tersebut.
“Para pemilik billboard kan bayar dan memberi kontribusi untuk daerah. Kami harapkan dipinjami sementara oleh mereka agar bisa dipasangi billboard G20, kita sudah surati Kabupaten/kota,” kata Rai Dharmadi . Selain membersihkan baliho, pihaknya juga meminta para pedagang makanan kaki lima untuk tidak menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan sehingga Bali tidak terkesan kumuh saat KTT G20 tersebut.
“Kami mohon dukungannya kepada masyarakat untuk kepentingan kita bersama dalam menyajikan kondisi Bali yang bersih dan lestari,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali IGMB Dwikora Putra, yang turut hadir dalam diskusi di Kantor Sat Pol PP Provinsi Bali itu mengajak awak media untuk dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pemberitaan-pemberitaan terkait Bali Bangkit, dan kesuksesan G20 ke depannya.
Menurutnya, untuk mengamankan Bali dalam situasi saat ini dengan meminimalisir pemberitaan yang bersifat kontra produktif terkait G20.
“Saya yakin teman-teman wartawan memiliki visi yang sama dalam pemberitaan,” ungkap dia.
Dari pengamatannya, media mainstream khususnya media cetak harian di Bali telah dan sangat mendukung Bali bangkit dan G20 ini agar dapat berjalan lancar sukses.
Kendati demikian, Dwikora tak menampik yang susah dikontrol adalah media cyber (online), yang jumlahnya banyak sekali.“Namun, pers secara umum saya yakin mendukung kesuksesan G20 dan Bali segera bangkit kembali,” harapnya.
Dwikora menambahkan, pemberitaan memiliki peranan penting untuk suksesnya KTT G20 dan pemulihan ekonomi Bali. Maka dari itu, pentingnya sinergi pemerintah dengan awak media semakin ditingkatkan. Khususnya dalam mencegah informasi bohong yang merugikan masyarakat. Zor