ucapan nyepi dan idul fitri warmadewa

Menteri Bintang Puspayoga Beri Kuliah Umum di Unwar, Bahas Isu Kesetaraan Gender

1000084774
Foto bersama usai Kuliah umum "Perempuan Hebat Hasilkan Generasi Hebat" Senin (12/2/2024).

DENPASAR,diaribali.com – Universitas Warmadewa (Unwar) menggelar kuliah umum “Perempuan Hebat Hasilkan Generasi Hebat” dengan menghadirkan narasumber Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

Kuliah umum yang berlangsung pada Senin (12/2/2024) di Ruang Auditorium Widya Sabha Uttama Universitas Warmadewa ini terbilang spesial, sebab ratusan peserta adalah kaum perempuan.

Bintang Puspayoga sapaan karibnya, mengatakan, peranan perguruan tinggi melalui salah satu program Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi sangat penting dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

“Kenapa ini penting karena regulasi kebijakan berkaitan perempuan dan anak sudah banyak namun mendaratnya ini menjadi PR yang penting untuk kita selesaikan bersama di lapangan,” ujarnya.

Isu yang sangat kompleks terhadap perempuan dan anak, kata Bintang, harus mendapat dukungan dan dorongan perguruan tinggi, dan komitmen Warmadewa untuk bersinergi dan berkolaborasi ke depan diharpakan tetap untuk membangun perempuan-perempuan yang berdaya, perempuan yang tangguh dan juga anak-anak mendapatkan perlindungan yang baik untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Kementerian PPPA dan Unwar, telah banyak melakukan kerja sama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan harapan ke depan kerja sama tersebut dapat terus berlanjut,” ujarnya.

Bintang Puspayoga pun memberikan apresiasi terhadap Unwar yang memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menempati posisi-posisi yang krusial tanpa membedakan gender.

“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tngginya itulah bagian daripada komitmen kami di Kementerian, ini tidak boleh ada diskriminasi terhadap perempuan tidak membedakan gender tidak membedakan laki dan perempuan yang penting punya kapasitas, peluang dan kesempatan itu tetap harus diberikan kepada perempaun,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Public Lecture FTP Unwar: Ny. Putri Koster Tekankan Peran Generasi Muda dalam Ekonomi Kreatif

Sementata Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP mengatakan, pemberdayaan perempuan adalah salah satu upaya untuk membuat perempuan berdaya atau mampu memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik, sosial, budaya dan bidang lainnya dengan tujuan agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk berperan dan berpartisipasi aktif dalam membangun kemampuan dan konsep diri dalam penanganan ketidakadilan terhadap perempuan, sehingga dapat diwujudkan upaya peningkatan status dan kondisi perempuan termasuk masalah gender.

Unwar yang bernaung di bawah Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, menjunjung tinggi dan berkomitmen dalam isu kesetaraan gender, bahkan, kata Prof. Pandit, jabatan-jabatan strategis serta dosen Unwar didominasi oleh perempuan.

“Dalam berbagai kesempatan kita selalu kumandangkan sehingga target 30 persen perempuan di Warmadewa menduduki posisi strategis, kita sadar peranan perempuan luar biasa,” ujarnya.

Rektor melanjutkan, perlindungan perempuan dan anak adalah suatu upaya untuk melindungi segenap hak perempuan dan anak dari segala bentuk tindak kekerasan, diskriminasi dan perlindungan khusus dan masalah lainnya.

“Warmadewa juga sangat support sehingga dalam rangka upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari segala tindak kekerasan Warmadewa telah membentuk satgas yang menangi kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak, ” ujar Rektor.

Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengatakan, persoalan perempuan dan anak masih menjadi isu utama di masyarakat, sehingga peran pemerintah, perguruan tinggi dan stake holder terkait lainnya sangat penting untuk secara bersama-sama turut andil dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

BACA JUGA:  Tes Sipenmaru Gelombang I FKIK Unwar Meningkat

“Perempuan ternyata masih banyak yang belum mendapatkan akses yang adil dan setara berkaitan dengan akses politik, sosial, budaya,ekonomi dan bahkan pekerjaan. Tentu ini adalah hal yang harus diperjuangkan bersama-sama,” ujarnya.

Dengan sistem pendidikan yang ada di Unwar yang menjunjung tinggi nilai Sapta Bayu nya, memberikan ruang terbuka kepada perempuan untuk mengakses secara luas di bidang pendidikan, bahkan dalam hal memegang posisi-posisi strategis dalam ikut menjadi kepemimpinan disemua lini.

“Materi yang disampaikan Kementerian PPPA sangat relevan dengan apa yang ada di Unwar, harapan saya mudah-mudahan apa yang disampaikan bisa menjadi satu bahan kajian, apakah skripsi bagi mahasiswa, riset bagi dosen dan bahkan pengabdian kepada masyarakat untuk melakukan pendampingan hukum, kesehatan reproduksi, stunting dan problem anak lainnya, ini menjadi satu concern yang harus dikolaborasikan antara kampus dan stakeholder lainnya,” pungkasnya. Zor