Masa Depan Bisnis Homestay di Sanur Hadapi Pandemi Covid-19

Salah satu Homestay di Kawasan Sanur, Denpasar.

DENPASAR-DiariBali

PARIWISATA telah menjadi tulang punggung sumber kontribusi Devisa potensial bagi Indonesia. Penerimaan devisa dari sektor pariwisata di Indonesia pada tahun 2020 harus mengalami hambatan serius dengan merebaknya pandemi Covid-19. Bisnis akomodasi penginapan yang memberikan kontribusi besar pada sektor pariwisata merupakan industri yang paling terdampak secara langsung. Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada keberlangsungan bisnis hotel dan homestay tidak hanya pada skala global namun juga pada skala lokal di Kota Denpasar.

Hal ini ditandai dengan dengan menurun tajamnya tingkat hunian, banyaknya homestay tutup, dan pemutusan hubungan kerja. Krisis dalam bidang usaha homestay ini pada gilirannya dikhawatirkan akan mengancam keberlanjutan bisnis di Kota Denpasar. Ketahanan homestay dalam menghadapi pandemi Covid- 19 dianggap begitu penting. Ketahanan homestay sendiri tidak terlepas dari faktor-faktor pembentuknya yakni pendekatan modal yang terdiri dari modal manusia, modal ekonomi, modal sosial dan modal fisik. Perlu diketahui apakah keberlanjutan bisnis homestay di Kota Denpasar bisa dipertahankan dengan meningkatkan ketahanan homestay dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini.

Oleh karena itu Kementerian melalui program IDEAthon memberikan kesempatan bagi akademisi dalam memberikan kontribusinya kepada masyarakat agar tetap bertahan dalam menghadapi pandemi Covid.

Seperti yang disampaikan oleh I Made Adi Suwandana, SE., MM selaku Ketua tim peneliti, dalam program IDEAthon ini, timnya berkesempatan memberikan pendampingan berupa ide-ide dalam keberlanjutan usaha homestay yang ada di Sanur.

Tim peneliti yang merupakan sinergitas antara akademisi Universitas Ngurah Rai dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar ini beranggotakan I Made Adi Suwandana, SE., MM Sebagai Ketua Tim. Anggota Tim yakni Dr. Drs. I Made Sumada, MM., M.Si, Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, S.ST, M.A.P, Dr. Putu Eka Trisna Dewi, SH., MH, serta AA Putu Gede Bagus Arie Susandya SE., M.Si., Ak.

Sanur sebagai salah satu Zona Hijau menjadi salah satu pilot project pemerintah dalam memberikan peluang bagi terbukanya pariwisata di Bali. Homestay menjadi sasaran pendampingan mengingat jenis akomodasi ini sangat banyak di Sanur dan mayoritas pemiliknya adalah warga lokal Sanur.

Adanya pandemi ini sangat merugikan warga Sanur karena hampir semua homestay nyaris kosong tanpa tamu. Pendampingan kepada para pemilik homestay ini bertujuan menemukan sejauh mana kontribusi ketahanan homestay dalam mendukung keberlanjutan bisnis menghadapi pandemi Covid-19 pada penerapan zona hijau Covid-19 Sanur di Kota Denpasar.

I Made Adi Suwandana lanjut mengemukakan bahwa tim nya telah melakukan beberapa langkah nyata yaitu menyebarkan kuesioner ke beberapa pemilik homestay di kawasan Sanur yang masih beroperasi, serta melakukan FGD dalam hal mendengar secara langsung keluh kesah para pemilik homestay.

Diharapkan dengan program IDEAthon ini, semua pihak baik akademisi maupun pemerintah pusat/daerah dapat saling bersinergi mengembalikan kejayaan sektor pariwisata di Bali pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. (VAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *