Mahasiswa Unmas Berikan Penyuluhan Bahaya Rabies di Desa Tembuku
BANGLI, diaribali.com – Penyakit rabies adalah salah satu penyakit yang bersifat akut dan berasal dari virus yang merebak di Indonesia. Menurut Kementrian Kesehatan RI Tahun 2022, virus rabies ini dapat menyebabkan kematian sampai sebesar 99%.
Penyakit rabies menjadi salah satu penyakit zoonosis yang mengakibatkan rusaknya susunan sistem saraf pusat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2020, pada tahun 2020 kasus rabies di Bali berhasil menurun karena sempat diadakan vaksinasi rabies massal.
Tingginya kasus rabies di Bali disebabkan oleh tingginya populasi anjing yang diperkirakan mencapai 649.028 ekor. Berdsarkan persoalan tersebut, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melakukan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tembuku, Bangli yang berlangsung dari tanggal 6 Juli – 18 Juli 2023, 23 Juli 2023, 29 Juli 2023, 15 Agustus 2023, dan 18 Agustus – 20 Agustus 2023.
PKM yang mengambil subtema “Program Kemanusiaan” ini dilaksanakan oleh dua tim Proker yakni; Ida Ayu Shinta Devi dan Ni Putu Deski Amandasari. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai bahaya, cara penularan, dan cara pencegahan penyakit rabies, serta melakukan pemasangan baliho di Kantor Desa Tembuku.
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Dusun Penida Kelod, Penida Kaja, dan Tembuku Kaja dibawah bimbingan Dewa Gede Bambang Erawan, S.Pd., M.Pd.
Shinta mengatakan, kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini mendapatkan dukungan dan apresiasi oleh Perbekel Desa Tembuku dan disambut dengan antusias oleh masyarakat. “Banyak sekali masyarakat yang hadir dan antusias dalam bertanya. Tak hanya itu, masyarakat juga semangat untuk menyebarkan informasi tersebut kepada keluarga dan orang terdekat yang tidak dapat hadir saat itu,” ujarnya.
Sementara Deski menambahkan, adapun tujuan dilakukannya kegiatan ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya rabies, cara pencegahan, dan penanganan rabies karena di Bali banyak masyarakat yang memelihara anjing atau kucing.
Selain itu, adanya program kerja ini diharapkan masyarakat lebih waspada dan rutin memberikan vaksinasi kepada anjing ataupun kucing yang dimilikinya. “Harapan kami melalui kegiatan ini, masyarakat dapat menerapkan apa yang telah disampaikan dan lebih waspada terhadap bahaya rabies,” imbuhnya. rl